Ayo Tolong Keluarga Karno yang Hidup Di Rumah Sempit Dan Lapuk

Karno dan istrinya hidup dalam sebuah rumah 3X4 meter persegi, yang tidak layak huni. Meski terbuat dari bangunan batu bata, namun kondisi rumah Karno di wilayah Pontang, Titayasa, Serang, Banten masih memprihatinkan. Lantainya masih tanah, bangunan atap belum selesai, sehingga rawan bocor saat hujan. Kayunya juga terlihat lapuk. Suami Istri Karno hidup dalam kekurangan. Setelah sang suami mengalami kebutaan, sang istri yang menghidupi keluarga ini sebagai kuli di pasar.

Namun pendapatan mereka jauh dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Ipah Atmawiah, dari komunitas sosial Serang, mencoba membantu mengentaskan keluarga ini dari kemiskinan. “Dalam dua bulan terakhir kami sudah membantu kebutuhan sembako harian untuk keluarga Karno,” ujar Ipah. Untuk bangkit, pertama-tama, keluarga Karno perlu mendapat lingkungan yang sehat. Ipah melakukan kalkulasi, untuk biaya renovasi rumah, dibutuhkan  semen, pasir dan keramik serta biaya tukang tiga hari yang sekitar Rp 15 Juta. Untuk menyehatkan keduanya, keluarga Karno memerlukan dana sekitar Rp 35 juta untuk kebutuhan hidup setahun. Ayo membantu Karno keluar dari kesulitan dengan membantu donasi Rp 50 Juta rupiah.

Tanam kebaikan selagi masih ada kesempatan.