Panggilan Mendesak

Keagamaan
Saya Yakin Dapat Panggilan Tuhan! Bantu Pendeta Dirikan Gereja
“Sesuatu yang membuat sedih saat ada orang sudah datang di depan pintu, tapi karena sempit mereka bilang, ‘lain kali saja kami datang,’ itu membuat sedih. Namun, hal itu menjadi cambuk, supaya pembangunan gereja jangan lagi ditunda, harus diupayakan dan disegerakan, libatkan saja semua yang Tuhan izinkan mau terlibat,” ungkap Seni, Pendeta jemaat GPdI Mathetes.Saya Pendeta Seni Iman Zai (42 thn), saya merupakan guru sekaligus gembala jemaat GPdI Mathetes, Sidikalang, Dairi, Sumatera Utara. Meski perkumpulan ibadah sudah berlangsung 4 tahun, tapi hingga kini belum punya gedung sendiri. Selama ini perkumpulan kami ibadah di rumah kontrakan hingga rumah pinjaman.Seiring berjalannya waktu, jemaat semakin bertambah banyak dan saat ini berjumlah sekitar 39 orang. Kami masih menggunakan rumah pinjaman yang kondisinya baik, tetapi kurang besar untuk menampung banyaknya jemaat. Meski ruangan sempit, tapi jemaat tetap menikmati beribadah.Tapi kondisi gedung yang sempit ini membuat saya yakin, bahwa saya telah mendapatkan panggilan Tuhan untuk membangun gereja yang besar. Saat pagi saya bekerja sebagai guru PAUD dan dari siang sampai sore saya sekeluarga bertukang membangun gereja, dilanjutkan malam saya beribadah.Satu kebaikan yang saya rasakan dari pembangunan gereja, bahwa ini cara Tuhan bekerja memberi berkat hingga saya jadi bisa bertukang. Puji Tuhan, dalam membangun gereja kami selalu berpikir yang penting kerjakan saja, sampai di mana nanti mampu, yang penting kerjakan saja dulu.Setiap ada berkat biasanya saya selalu berpikir untuk membeli bahan bangunan untuk gereja dan mendirikannya saya kerjakan bersama kerabat dekat. Tapi sudah 2 tahun kami berhenti di pembangunan pondasi saja karena terkendala biaya. Rata-rata pekerjaan jemaat yaitu guru honorer, pekerja serabutan, tukang pangkas, dan jualan makanan dengan penghasilan pas-pasan.Oleh karena itu, kami butuh biaya untuk pembangunan gereja. Selama ini jemaat sudah berupaya membantu bertukang untuk membangun gereja. Persembahan dari jemaat tidak besar dan biasanya hanya cukup digunakan untuk kegiatan sosial saja.#TemanBaik, mari kita bantu jemaat GPdI Mathetes agar punya gedung sendiri dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Rp 16.300.005
3 hari lagi
Dari Rp 450.000.000
Donasi

Keagamaan
Hanya Menumpang Rumah Jemaat, Umat Katolik di Dumagin Ingin Punya Gereja
“Membangun sebuah gereja sepertinya hanya mimpi bagi mereka. Jarak paroki (komunitas) yang harus ditempuh untuk beribadah sangat jauh, yaitu 103 Km. Hal itu sempat membuat pelayanan kurang intensif dilakukan. Akhirnya sebagian jemaat pernah terpaksa menumpang ibadah di gereja lain, tapi hal itu membuat mereka meninggalkan gereja katolik saat itu.” Kawanan kecil umat katolik di Desa Dumagin A, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Selatan, sangat ingin memiliki tempat ibadah. Mereka hanya berjumlah 20 jiwa dan tersebar, hingga sulit bagi mereka mengumpulkan biaya untuk membangun gereja permanen.Tapi berkat kebesaran hati seorang jemaat, pelayanan dan perayaan misa kini intensif dilakukan. Hal itu karena salah satu jemaat bersedia menawarkan rumahnya untuk dijadikan tempat ibadah. Meski tempatnya kecil, tapi kepercayaan diri sebagai seorang katolik mulai tumbuh.Upaya membangkitkan kembali umat katolik di Dumangin semakin bergejolak di hati para jemaat. Mereka memang rata-rata bekerja sebagai petani cengkeh, bidan, dan guru, tidaklah cukup untuk membangun gereja. Tapi mereka berhasil memiliki sebidang tanah untuk dibangun gereja katolik.Hal ini menjadi tanda bahwa kesatuan dan kekeluargaan di antara para umat katolik mulai terbangun dengan erat. Mereka membawa misi sebagai pencetus gereja induk di Bolaang Mongondow Selatan.#TemanBaik, mari bantu umat katolik di Dusun Dumagin A untuk mempunyai gereja dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Rp 8.691.003
9 hari lagi
Dari Rp 300.000.000
Donasi