Panggilan Mendesak

camp
Keagamaan

Pondok Kami Tak Punya Fasilitas MCK, Para Santri Harus Ke Sungai!

Hai TemanBaik,Ini bukan perumahan warga, tapi sebuah pondok, Pondok Pesantren Tarbiyyatul Muta'alliminm. Tempat di mana kami menjalani aktivitas sehari-hari  sebagai santri. Pondok yang ada di Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor ini didirikan oleh Ust. Sholehuddin pada tahun 2020. Alhamdulillah muridnya sudah ada 20 orang, loh.Ada cerita yang menyedihkan dari pondok kami ini. Selain kondisinya yang mengkhawatirkan - terbuat dari bambu dan kayu - pondok kami juga belum punya sarana untuk keperluan mandi dan buang hajat. Jangan heran kalau untuk wudhu saja kami harus turun ke sungai, ya! Karena pondok kami nggak punya fasilitas air untuk MCK dan juga wudhu, alhasil kami menjadikan sungai ini sebagai tempat mandi dan wudhu. Sedih, ya? Kebayang nggak kalau di rumah, TemanBaik nggak ada tempat untuk aktivitas kebersihan seperti kami?  Makanya, kami pengen banget punya air bersih yang layak digunakan untuk sehari-hari. Jadi nggak perlu lagi turun ke sungai deh. Kalau TemanBaik mau mewujudkan harapan kami, bisa klik Donasi Sekarang ya!
Dana terkumpul Rp 175.000
6 hari lagi Dari Rp 35.000.000
Donasi
camp
Anak

10 Tahun Sakit Jantung Tanpa Penanganan Apapun, Bantu Akma Operasi

“Akma harus segera operasi jantung karena kondisinya sudah semakin menurun, dokter merujuknya ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta. Kami sebagai orang tua sangat terpukul, apalagi mengingat pengobatan Akma ke ibu kota memerlukan biaya yang besar.” ungkap Elly, Ibunda dari Akma.Sejak lahir Akma Dhia Sahira (10 thn) sering mengalami demam, batuk, sesak dan pertumbuhannya terhambat. Orang tuanya hanya membawanya ke puskesmas terdekat  setiap kali Akma sakit karena tempat tinggal mereka jauh dari kota. Itupun tidak ada perubahan kondisi kesehatan sama sekali.Sekian tahun berlalu tanpa lepas dari puskesmas, orang tua Akma pun akhirnya memutuskan untuk membawa sang anak ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, dokter RSUD Teungku Peukan Aceh mendiagnosa Akma terkena kelainan jantung bawaan (ASD). Ayah Akma berupaya bekerja siang maupun malam mencari nafkah untuk operasi sang anak di Jakarta. Para tetangga juga tak tega dan akhirnya turut mengumpulkan donasi dari rumah ke rumah, bahkan sampai ke desa tetangga agar Akma bisa mendapat tindakan segera.Usaha orang tuanya berbuah hasil, mereka akhirnya membawa Akma dari Cot Mane Aceh ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Kondisi Akma saat ini masih sering merasakan demam, sesak nafas, cepat lelah, dan tidak bisa berlari. Syukurlah Ia selalu rajin minum obat dan makan-makanan bergizi karena semangat untuk sembuh.Namun orang tua Akma saat ini terkendala biaya hidup di Jakarta  selama menunggu jadwal operasi. Ayahnya merupakan buruh tani yang penghasilannya Rp80 ribu perhari, itupun untuk  makan 5 orang anggota keluarga. Sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga dan tidak memiliki barang berharga untuk dijual.#TemanBaik, mari bantu Akma untuk mendapatkan jantung sehatnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 1.329.000
15 hari lagi Dari Rp 25.000.000
Donasi
camp
Kesehatan

Arifin Butuh Uluran Tangan untuk Pengobatan Kanker

Dua tahun merantau di Pulau Batam, pulang-pulang ke kampung Agus Arifin (31), warga Desa Sialang Buah Dusun II Kampung Taiwan Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), mengidap Kanker Tiroid di bagian leher.Saat ini kondisinya sudah mulai melemah. Meski sudah berobat jalan tapi belum ada tanda-tanda membaik, malah tenggorokannya sakit dan pendengaran mulai terganggu.“Kemarin itu dikasih pil empat macam, terus saat ini berobat jalan aja. Baru 4 bulan berobat ini di RSUD Grand Medistra pakai BPJS”,kata Agus ArifinDari RS katanya, Ia disarankan untuk kemoterapi sebelum dioperasi, namun hingga saat ini belum juga dilaksanakan, hanya dikasi obat-obatan saja seperti pil.Ia mengungkapkan, kalau ada biaya dia ingin secepatnya untuk melakukan kemoterapi dan operasi karena kondisinya yang mulai melemah. Namun, karena dia tak punya biaya dan hanya seorang yang bekerja serabutan, Ia hanya menerima kondisinya saat ini, dengan menahan rasa sakit yang mendalam.“Sebenarnya saya ingin secepatnya dioperasi, tapi abang tau la kondisi saya, cuma kadang-kadang cari kepiting, kadang ikut melaut, cemana la jangankan biaya, tinggal aja saya numpang tempat saudara. Kalau pakai BPJS ini beginilah Bang, lama prosesnya, padahal saya sudah merasa sakit kali ini”, imbuhnya.Ia pun berharap bantuan dari #TemanBaik untuk membantu pengobatan operasi kanker yang dideritanya ini.Yuk, bantu Arifin agar bisa sembuh dengan cara klik tombol Donasi Sekarang dibawah ini!
Dana terkumpul Rp 1.838.000
4 hari lagi Dari Rp 15.000.000
Donasi

Pilihan Campaign