Kami Bertemu Dan Saya Kemudian Jatuh Hati

Aku Ratnawati Sutedjo, pendiri Precious One mengajak Anda untuk mendengar kisahku tergerak untuk memberdayakan kaum disabilitas. Bermula 20 tahun yang lalu. Aku masih kerja di sebuah perusahaan di Jakarta. Tiba tiba aku jatuh sakit dan terkena hepatitis. Badanku lemas dan tak berdaya selama beberapa saat. Aku merasakan bagaimana aku tidak berdaya karena sakit. Beruntung aku kemudian sembuh. 

Sakit hepatitis yang membuat diriku tak berdaya membuatku sangat berterima kasih kepada Tuhan diberikan kesehatan kembali. Aku juga bertekad untuk membantu mereka yang tidak berdaya seperti yang pernah aku alami.

Di dekat kantorku, aku menemukan seorang anak yang berkebutuhan khusus. Aku kemudian berkenalan dan belajar bahasa isyarat dengannya selama satu setengah tahun. Semangat untuk berbagiku sangat kuat dan karya seni anak difabel ini kemudian aku tawarkan ke teman kantorku dan sangat laku. Akupun kemudian berfikir untuk beralih bekerja sama dengan kaum difabel. 

Awalnya hanya menjual produk, lama kelamaan aku bisa mempunyai banyak anak-anak kurang beruntung yang aku ajak kerja sama membuat kerajinan. Dan akhirnya semakin berkembang seperti sekarang ini. Bahkan aku juga kerja sama dengan beberapa perusahaan besar yang secara reguler membeli produk anak asuh yang aku ajak kerja sama. 

Setiap tahun, pertemuanku dengan mereka, selalu aku rayakan dengan bertemu 1000 anak kurang beruntung dan keluarganya serta 600 pengurus yayasan dalam sebuah pertemuan akbar. Nama acaranya Special day For Special Children.  

TemanBaik, bantu kami untuk mempertemukan mereka dalam sebuah acara khusus yang penuh hiburan dan kegembiraan serta hadiah dan doorprize dalam game yang kami ciptakan. Ide pertemuan ini adalah duplikasi, apa yang ku lakukan 20 tahun lalu, yakni peduli dan jatuh cinta dengan anak difabel. Aku ingin menghargai dan mengajak mereka untuk bekerja sama dalam proyek apapun yang hasilnya positif, baik bagi sang anak maupun bagi lingkungannya. Semoga semakin banyak anak difabel yang dientaskan.