Empat Aktivitas agar Semakin Dekat dengan Alam
08 March 2022

Empat Aktivitas agar Semakin Dekat dengan Alam

Mengisi waktu luang ada banyak cara. Menjadi pegiat lingkungan hidup bisa dilakukan dengan cara yang asyik sekaligus mendekatkan diri dengan alam, termasuk pelestarian atau upaya penyelamatan satwa.

Menurut Goabroad.com, ada empat aktivitas yang bisa #TemanBaik coba:

1. Fotografer alam liar
Para sukarelawan dituntut untuk mendobrak batasan fotografi dan mengembangkan portofolio mereka sekaligus mendekatkan diri dengan berbagai spesies satwa liar. Biasanya, fotografer alam liar akan menggunakan karya mereka untuk membantu para peneliti, mengembangkan komunitas, atau meningkatkan kesadaran global akan pentingnya alam.

2. Konservasi satwa laut
Ekosistem dan kehidupan satwa di lautan kini semakin terancam akibat kegiatan manusia. Seperti praktik penangkapan ikan yang merusak dan tidak berkelanjutan, atau polusi dari sampah, tumpahan minyak, plastik, limbah, bahan kimia, dan lainnya. Keberadaan sukarelawan alias volunteer tentu sangat dibutuhkan mengingat luasnya lautan yang mencakup 70 persen dari permukaan Bumi dan hanya 0,6 persen dari total lautan di dunia yang menjadi area dilindungi.

3. Konservasi dan perawatan gajah
Ada dua spesies gajah di dunia, yakni gajah Asia dan gajah Afrika, masing-masing memiliki beberapa subspesies tersendiri. Selama abad ke-20, populasi dua spesies gajah tersebut menurun drastis akibat perburuan, konflik dengan manusia, dan rusaknya habitat asli. Diperkirakan, rata-rata ada 30.000 hingga 38.000 gajah yang diburu untuk diambil gadingnya setiap tahun. Kini, gajah Asia masuk spesies terancam punah dan gajah Afrika juga masuk kategori rawan. Para volunteer harus aware atau waspada tentang berbagai institusi atau organisasi yang menyediakan program menaiki gajah. Sebab, aktivitas ini dapat merusak tulang punggung gajah.

4. Konservasi penyu dan penelitian
Ketujuh spesies penyu laut di seluruh dunia kini semakin terancam, populasinya pun menurun drastis. Bahkan, beberapa di antaranya tergolong sebagai spesies terancam punah. Anakan penyu atau tukik memiliki kesempatan sangat kecil untuk bertahan hidup hingga dewasa, dengan perbandingan 1 : 5.000. Artinya, hanya satu dari 5.000 ekor tukik yang menetas yang bisa bertahan hidup hingga dewasa.

Penyu-penyu yang beruntung untuk mencapai usia dewasa pun berkembangbiak dengan lambat, mereka harus berhadapan lagi dengan rusaknya habitat alam, ancaman polutan di laut, serta perburuan untuk diambil daging, cangkang, dan telurnya. Oleh karenanya, spesies yang memegang peranan penting dalam ekosistem laut ini membutuhkan keberadaan volunteer untuk menyelamatkan spesies dan habitatnya.


Sumber : Warta Kota

Ikuti perkembangan terbaru melalui sosial media kami