Leni Haini: Mantan Atlet Dayung Nasional yang Peduli Terhadap Lingkungan
SEA Games 1997 di Indonesia dan 1999 di Brunei Darussalam, menjadi dulangan prestasi Leni Haini sebelum ia memutuskan pensiun di tahun 2000. Sebelum itu, ia juga telah memuncaki prestasi terbaik di sejumlah kompetisi internasional - kejuaraan The World Dragon Boat Racing di Taiwan, kejuaraan dayung internasional di Melbourne, Australia, dan kejuaraan dayung di negara lainnya.
Sekarang, ia masih mendayung perahu, tapi bukan untuk meraih medali, melainkan berburu sampah plastik dan eceng gondok di Danau Sipin. Setiap hari ia - dibantu anak-anaknya - mengarungi Danau Sipin, untuk mengambil eceng gondok, sampah plastik, popok sekali pakai, dan sejenisnya.
Setiap hari, ia dapat mengumpulkan 1,5 ton sampah dari muara sungai. Sampah tersebut, lalu disetorkan ke TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah - Reduce, Reuse, Recycle) untuk didaur ulang menjadi pupuk kompos.
Karena konsistensi aktivitasnya dan juga pengaruhnya terhadap perawatan lingkungan, ia mendapatkan penghargaan Kalpataru 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam kategori perintis lingkungan. Ia dinilai sudah menyelamatkan ekosistem Danau Sipin seluas 120 hektar.
Baca juga: 5 Tokoh Filantropi Lokal yang Menginspirasi
Saat ini, ia didukung dan difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi. Ia juga bergabung dengan Asosiasi Bank Sampah Kota Jambi. Setelah sebelumnya, ia mengabdikan diri pada cabang olahraga, kini ia bekerja keras untuk merawat lingkungan. Dua aktivitasnya merupakan prestasi yang luar biasa dan mengharumkan nama bangsa Indonesia.