Pelajaran Berharga dari Mengantre
07 March 2022

Pelajaran Berharga dari Mengantre

Seorang guru di Jepang menceritakan tentang kekhawatiran mereka tentang proses pertumbuhan seorang murid atau anak.

Berikut isi pesan yang beredar:

“Kami tidak terlalu khawatir anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika”. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantre.”

Saat ditanya mengapa alasannya, dijawab:

1. Karena kita hanya perlu melatih anak tiga bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran di balik proses mengantre.

2. Karena tidak semua anak kelak menggunakan ilmu matematika kecuali tambah, kali, kurang, dan bagi. Sebagian mereka anak jadi penari, atlet, musisi, pelukis, dan sebagainya.

3. Karena semua murid sekolah pasti lebih membutuhkan pelajaran Etika Moral dan ilmu berbagi dengan orang lain saat dewasa kelak.

”Apakah pelajaran penting di balik budaya MENGANTRE?”

”Oh banyak sekali..”

1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.

2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya jika ia mendapat antrian di tengah atau di belakang.

3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal.

4. Anak belajar disiplin, setara, tidak menyerobot hak orang lain.

5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)

6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan berkomunikasi dengan orang lain di antrian.

7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.

8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.

9. Anak belajar disiplin, teratur, dan menghargai orang lain

10. Anak belajar memiliki rasa malu, jika ia menyerobot antrean dan hak orang lain.

11. Dan masih banyak pelajaran lainnya, silakan anda temukan sendiri.

FAKTANYA di Indonesia:

Banyak orang tua justru mengajari anaknya dlm masalah mengantre dan menunggu giliran, Sebagai berikut :

1. Ada orangtua yang memaksa anaknya untuk ”menyusup” ke antrean depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantre dengan rapi.

2. Ada orangtua yang memarahi anaknya dan berkata ”Dasar Penakut”, karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrean.

3. Ada orangtua yang memakai taktik atau alasan agar dia atau anaknya diberi jatah antrean terdepan, dengan alasan anaknya masih kecil, capek, rumahnya jauh, orang tidak mampu, dan sebagainya.

4. Ada orang tua yang marah-marah karena dia atau anaknya ditegur gara-gara menyerobot antrean orang lain, lalu ngajak berkelahi si penegur.

Disarikan dari berbagai sumber dan nationalenglishcentre.com.

Ikuti perkembangan terbaru melalui sosial media kami