Perjuangan Anakku Masih Panjang untuk Sembuh dari Penyakit Jantung

“Nak, hati Bapak selalu hancur setiap kamu hanya bisa melihat teman-temanmu berlari kesana-kemari! Sedangkan kamu? Hanya bisa duduk di atas stroller dengan tatapan kosong dan bingung dengan kondisimu yang lebih sering merasa sakit.”

“‘Maafkan Bapak Nak, tidak bisa membawamu langsung berobat. Akhirnya kamu terpaksa menahan sesak di dada tiap bernafas dan minum obat yang harganya bagi Bapak sangat mahal.’ Kejamnya penyakit ini menghambat pertumbuhannya, tubuhnya jadi sangat kurus, bahkan dokter menyatakan Arshaka mengalami gizi buruk.”

Saya Sutrisno, 2 tahun lalu istri saya melahirkan anak spesial yang kami beri nama Muhammad Arshaka Trisan. Terlihat tampak sehat. Namun ternyata, kenyataannya dunia tak seindah itu bagi anak saya.

Kondisi Arshaka yang awalnya tampak baik-baik saja seolah direnggut hanya dalam hitungan hari. Ia tiba-tiba rewel sampai menolak untuk minum susu. Saya kira tidak cocok sama susunya, tapi setelah ganti susu pun Ia tetap susah minum susu. 

Puncaknya ketika Ia kejang disertai demam, batuk dan flu. Di rumah lebih sering mendengar tangisannya dibanding tawa. Perubahan pada tubuhnya juga terlihat, wajah hingga kukunya tampak berwarna kebiruan. 

Dokter bidan menduga Arshaka hanya mengalami masalah perut. Meski saya orang kampung, insting saya merasa ada yang tidak beres pada anak saya. Akhirnya saya memutuskan membawa anak periksa ke rumah sakit, dan betapa terkejutnya saya saat Arshaka didiagnosa jantung bocor.

Arshaka dirujuk untuk melanjutkan pengobatan ke Jakarta. Tapi saya belum punya persiapan apapun, dari mental maupun finansial. Saya bekerja hanya sebagai buruh tani dengan penghasilan Rp50 ribu perhari, sulit sekali untuk bawa anak terbang dari Sumatera Selatan ke Jakarta.

Akhirnya saya menjual motor dan menutup warung kecil yang menjadi tambahan sehari-hari keluarga, demi nekat bawa Arshaka ke Jakarta. Sekarang Arshaka memperjuangkan hidupnya berobat di Jakarta. Tapi kebutuhan terus membengkak, Arshaka terkendala biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, susu, dan kebutuhan lainnya.

#TemanBaik, mari bantu Arshaka untuk berjuang pengobatan di Jakarta dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!