Panggilan Mendesak

camp
Anak

Penyakit Jantung Kompleks Mengintai Nyawa Daviandra

“Kami rela mengubur semua mimpi-mimpi kami, sekarang tujuan kami hanya berjuang keras agar anak bisa pengobatan. Hidup kami hanya berputar pada perjuangan, bahkan kami harus menumpang tinggal di rumah kakak untuk bisa menghemat tidak bayar kontrakan.”“Namun, sudah 8 bulan lamanya, kami tidak bisa membawa anak ke Jakarta untuk kontrol rutin karena tidak ada biaya. Suamiku yang bekerja sebagai petani, penghasilannya tak menentu, kadang semua yang ditanam gagal panen karena cuaca buruk.” -Yanti Ristia, Orang tua Daviandra-Tiga jam perjalanan menggunakan motor kutempuh dengan kekhawatiran, demi membawa anakku, Daviandra Elvano Triyan (2 thn), periksa ke rumah sakit. Semua bermula ketika petugas posyandu curiga melihat bibir anakku yang membiru saat menangis.Diagnosa sakit jantung kompleks harus diterima anakku bagai petir yang menyambar.  Anakku juga harus dirujuk pengobatan ke Jakarta, taka pernah kubayangkan sebelumnya. Bingung sekali, tapi saat itu aku bertekad untuk kesembuhan anakku bagaimanapun caranya.Berbekal meminjam dana, aku membawa anakku dari Lampung ke Jakarta. Syukurlah, Ia sudah menjalani operasi dan pulih dengan cepat. Kondisinya saat ini membaik, meski sesak napas jika kelelahan dan belum bisa jalan untuk anak seusianya. Anakku harus terus kontrol rutin di rumah sakit Jakarta dan rumah sakit daerah menjelang operasi lanjutan, namun biaya yang terus mengalir membuatku merasa hampir putus asa. Di sisi lain, aku takut, karena dokter mengatakan anakku mungkin tidak akan bertahan lama jika pengobatannya terhenti.Sementara untuk kontrol ke rumah sakit daerah saja kami harus menghabiskan biaya Rp500 ribu karena jaraknya yang jauh, apalagi untuk kontrol rutin ke Jakarta. Belum lagi, untuk membeli obat yang tidak dicover BPJS yang harganya ratusan ribu dan kebutuhan lainnya. Aku telah berusaha dengan segala cara, berjualan online demi mencari tambahan biaya, namun pendapatannya masih jauh dari cukup. Aku sudah tak tahu lagi harus bagaimana untuk memberikan yang terbaik bagi kesehatannya.#TemanBaik, mari bantu Daviandra untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 12.638.000
1 hari lagi Dari Rp 12.588.000
Donasi
camp
Anak

Berawal dari Lebam-lebam, Keisha Berujung Didiagnosa Kanker Darah

“Tak pernah terbayangkan, luka dan lebam-lebam kebiruan yang tiba-tiba muncul di tubuh anakku ternyata tanda penyakit mematikan kanker darah! Hidupku seakan runtuh seketika…”“Dulu, maut telah merenggut istriku, aku tak sanggup kalau harus kehilangan anak semata wayangku juga, yang menjadi satu-satunya alasanku tetap hidup. Meski dengan segala keterbatasan, biarlah harta bahkan nyawaku sekalipun aku korbankan demi anakku bisa sembuh…” -Sopian, Orang tua Keisha-Meski tubuhnya dibalut baju pasien, anakku, Keisha Aurelia Syazani (14 thn),  tak pernah kehilangan senyumnya. Ia tetap ceria, seolah tak ada yang terjadi.  Padahal, di balik itu ia sedang melawan penyakit mematikan.Penyakit ini terlihat saat Ia 12 tahun, usia yang seharusnya dinikmati masa remaja bersama teman-temannya.  Namun, hari-harinya justru dipenuhi rasa mual, muntah, tubuh lemah, dan wajah pucat seperti orang yang kehilangan darah. Anakku langsung mendapatkan transfusi darah dan harus menjalani kemoterapi. Aku sering menangis diam-diam, melihatnya menahan sakit yang tak bisa kubayangkan. Tapi aku tahu, aku harus terlihat kuat demi menyemangatinya.Syukurlah, kondisinya perlahan membaik meski pengobatannya masih panjang. Untuk membiayai pengobatannya, aku telah menjual motor, handphone, bahkan TV. Ongkos perjalanan dari Serang ke Jakarta untuk membawanya berobat memakan biaya besar.Selain ongkos, aku juga harus menanggung obat yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan lainnya jika Ia dirawat di rumah sakit. Sebagai buruh pabrik outsourcing, penghasilanku hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Terkadang aku juga berpuasa sampai berhari-hari demi berhemat untuk anakku rawat inap di rumah sakit. Kini, aku kembali terkendala biaya untuk pengobatannya. Aku sudah sering meminjam dana pada kerabat dekat, tapi tak mungkin terus menerus.#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Keisha tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup  Keisha! 
Dana terkumpul Rp 3.123.000
1 hari lagi Dari Rp 3.038.000
Donasi
camp
Anak

7 Tahun Sakit Jantung, Bayhaqhi Ingin Segera Operasi

“7 tahun lamanya anak saya berjuang melawan sakit jantung dan Ia hanya berobat di daerah saja akibat kondisi keuangan terbatas. Hingga mukjizat datang, bantuan guru ngaji dan pihak masjid membuka jalan saya untuk membawa anak berobat dari Lampung ke Jakarta untuk kateterisasi jantung.”“Tapi perjalanan ini tidak mudah, bantuan perlahan habis, dan saya terpaksa meminjam uang dari bank, meski bingung cara membayarnya. Sementara anak saya harus kembali ke Jakarta untuk operasi, langkah menuju kesembuhan anak saya terasa berat.” -Eliza Tamsil, Orang tua Bayhaqhi-Sejak kecil, Bayhaqhi Al Qharni (8 thn) memang sudah sering sering sakit-sakitan. Ia mengalami batuk, demam, dan flu yang terus berulang. Ia sering gelisah saat tidur dan tubuhnya kuning karena kurang dijemur akibat musim hujan. Ketika menangis, tubuh anak saya tampak menghitam.Akhirnya saya pun membawa anak rumah sakit, ternyata Ia mengalami jantung bocor! Rasanya dunia saya runtuh, saya marah, dan tidak sanggup untuk percaya. Saya sampai membawa anak periksa ke rumah sakit lainnya, tapi hasilnya sama. Perlahan, syukurlah saya mulai menerima keadaan, apalagi melihat anak yang sudah mulai bisa merangkak dan tidur di pangkuan saya. Itu adalah momen yang memberi kehangatan di hati saya, dan hal itu membuat saya semangat berjuang untuk kesembuhannya.Kini, kondisi anak sering membuat saya terisak. Bibir, kuku kaki dan tangannya membiru. Ia juga sering mengalami sakit kepala hebat, napasnya sesak dan berat, tapi Ia tidak pernah mengeluh. Di depannya saya harus menahan tangis, karena saya tahu Ia berusaha kuat.Suami saya hanya pegawai honorer, sedangkan saya menanam singkong miliki orang untuk menambah biaya pengobatan anak. Saya sudah berupaya membuat proposal dan mengirimnya ke berbagai yayasan agar anak saya dapat bantuan dana, tapi belum berbuah hasil. Anak saya masih membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya selama di Jakarta.#TemanBaik, mari bantu Bayhaqhi untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 6.441.000
2 hari lagi Dari Rp 6.430.000
Donasi

Pilihan Campaign