Tak Ada Sumur, Air Keruh Kami Gunakan untuk Wudhu

Hai TemanBaik, aku Yosep Saifullah salah satu santri Pondok Pesantren Al-Inaya yang terletak di Desa Cikeusik Pandeglang, Banten. Ponpes panggung berangkai kayu dan bambu ini terletak di daerah terpencil.

Sedikit cerita tentang pondokku yang saat ini sulit sekali mendapatkan air bersih. Sebelumnya memang ada Musala umum terdekat yang memfasilitasi sarana untuk wudhu, mencuci baju dan mandi. Itu pun sudah tak layak, airnya kadang-kadang tak ada.

Kondisi tersebut membuat kami berinisiatif untuk membuat kubangan penampungan air kala turun hujan. Sehingga kalau diperlukan kami bisa mengangkutnya menggunakan jerigen untuk ditampung di wadah besar dekat musala. 

Walaupun sebenarnya airnya keruh, tapi karena kami butuh jadi kami tidak menghiraukannya. Aku dan teman-teman hanya berharap memiliki fasilitas MCK, tempat wudhu yang layak dan nyaman. 

Sebenarnya kami sangat risih karena saat ingin wudhu atau mandi harus ke tempat yang terbuka, apalagi saat musim kemarau kami kesulitan untuk berwudhu.  Terpaksa kami harus pergi ke sungai dengan kondisi jalan yang sangat berbahaya.

Pondok kami sangat sederhana, tempat hidup dan belajar kami ini hanya berdindingkan bilik bambu dan juga fasilitas seadanya. Aku dan teman-teman lainnya ingin sukses di kemudian hari walaupun harus bersusah payah dulu seperti sekarang.

TemanBaik, tidak banyak yang kami mau, kami hanya ingin punya sumur dengan air bersih di dalamnya. Maukah TemanBaik mewujudkan harapan kami? Bantuan dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang