Panggilan Mendesak

camp
Kemanusiaan

Belum Punya Donatur Tetap, Panti Asuhan Cinta Try Tunggal Butuh Pertolonganmu

Halo TemanBaik, saya Borozisokhi Giawa, Ketua Panti Asuhan Cinta Try Tunggal yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara dan mengasuh 20 anak. Panti kami belum lama berdiri, sehingga kami juga belum memiliki donatur tetap yang bisa membantu dalam pemenuhan kebutuhan anak-anak asuh di sini sehari-hari. Kondisi panti juga memprihatinkan.Saat ini, sumber pendanaan untuk membiayai operasional panti asuhan sehari-hari dari uang pribadi pengurus. Jumlahnya memang terbatas, sehingga mereka perlu memikirkan pendanaan alternatif dari luar. Usia anak-anak di sini juga beragam mulai 6 tahun hingga 13 tahun. Tahun ini, mereka akan masuk sekolah dan tentu membutuhkan perlengkapan seperti seragam, buku, dan lain-lainnya.Kami berupaya untuk tetap menyekolahkan agar mimpi dan cita-cita mereka bisa terwujud.  Selain itu, salah satu anak di sini juga harus mengalami kelumpuhan dan kami tetap rawat. Kami ingin terus bisa mengasuh dan memberikan fasilitas terbaik bagi anak-anak asuh di sini. Hanya saja kemampuan kami terbatas, butuh dukungan TemanBaik.Oleh karenanya kami ingin mengajak TemanBaik untuk mengulurkan bantuannya bagi anak-anak di panti Asuhan Cinta Try Tunggal, caranya:Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).Nantinya bantuan dari TemanBaik akan digunakan untuk membeli kebutuhan sekolah anak-anak, memenuhi kebutuhan gizi mereka sehari-hari, dan kebutuhan kesehatan bagi mereka yang sakit.
Dana terkumpul Rp 22.672.032
2 hari lagi Dari Rp 31.085.000
Donasi
camp
Kemanusiaan

Adik Kakak Merawat Nenek dan Ibu Stroke

Tendi anak ibu Sri yang paling besar kini berusia 16 Thn, sedangkan anak kedua Sindi masih berusia 13 thn, serta adik-adiknya yang masih belia, mereka semua masih sekolah.Ibu Sri (42thn) mengalami stroke ketika ditinggalkan oleh suaminya, suaminya pergi tanpa pamit, seakan sudah tak peduli lagi kepada istri dan anak-anaknya, keadaan ibu Sri sekarang hanya bisa tertidur, dengan tangan dan kaki yang sebelah kanan tidak bisa digerakkan, dan berbicara pun tak jelas, hanya anak-anaknya saja yang mengerti ketika ibunya mengucapkan sesuatu.Sekarang Nenek Isah (71thn) yang dulu mengurus ibu Sri dan anak-anaknya sekarang sudah renta dan sakit-sakitan, kaki beliau sudah sakit, tak bisa berjalan lagi dengan normal, ditambah dengan penyakitnya yang sudah pikun, terkadang dia tidak bisa berkomunikasi dengan lancar. Dengan terpaksa anak-anak yang baik ini yang sekarang merawat mereka.Selama ini mereka hidup dari menjual barang-barang mereka, sampai pada akhirnya mereka tidak punya lagi barang untuk dijual, dan kini mereka cuma bisa mengharapkan belas kasihan dari tetangga dan pejabat setempat, terkadang ada tetangga yang baik yang memberi mereka makan atau sekedar menengok keadaan mereka, namun itu tidak setiap hari."Dulu kalau sekolah suka diantar ibu ke sekolah, tapi sekarang ibu sakit, dan bapak gak pernah pulang, Sindi ingin sekali ibu sembuh biar bisa antar jemput sekolah lagi, seperti teman yang lainnya" ujar Sindi.Sungguh kasihan anak-anak ibu Sri yang masih belia, selain mereka harus rajin belajar, mereka juga harus mengurus orang tua yang sakit, semua pekerjaan rumah seperti bersih-bersih dan yang lainnya juga dikerjakan oleh mereka, tak jarang kalau mereka hanya bisa makan 1 kali sehari, atau hanya dengan nasi saja, dan kalau ada apa-apa mereka yang meminta bantuan ke tetangga. Sindi dan Tendi  kini yang mengurus semua keperluan ibu dan nenek, dan dibantu adik-adiknya Destri (10thn) dan Sintia (8thn).Ibu Sri, sambil berkaca-kaca beliau berbicara kepada kami dengan bahasa yang kurang jelas, tetapi kami tau harapan beliau hanya satu, yaitu ingin sekali sembuh dari stroke nya, agar bisa bekerja dan mengurus anak dan orang tuanya.#TemanBaik, mungkin di hari ini kita sedang menikmati rezeki yang melimpah, untuk itu mari kita mencari keberkahan dengan menyisihkan sebagian rezeki kita, untuk mewujudkan harapan keluarga Ibu Sri dengan cara Donasi Sekarang di bawah ini
Dana terkumpul Rp 1.105.018
4 hari lagi Dari Rp 30.000.000
Donasi
camp
Kemanusiaan

Bantu Lansia Memiliki Rumah yang Layak

Ibu Patonah seorang janda paruh baya yang tidak memiliki rumah (Tunawisma) Bu Patonah juga memiliki anak angkat yang memiliki gangguan mental bernama Ahmad Hidayat.Ahmad dirawat oleh mak patonah sejak bayi sampai sekarang sudah dewasa, Tetapi ahmad masih belum bisa bekerja mencari nafkah karena memiliki gangguan mental dan tidak ada orang yg mau menyuruhnya bekerja karena terkadang Ahmad suka marah-marah yang  tidak jelas alasannya.Ibu Patonah yg sudah tua dan kondisinya sudah lemah hanya bisa bekerja sesuai kemampuannya, padahal dulunya Bu Patonah seorang pekerja keras, tetapi karena sekarang sudah tidak kuat bekerja dan tidak ada lagi yang menggunakan jasanya. Jadi sehari-hari Ibu Patonah lebih banyak aktivitas di rumah.Harapan Bu Patonah ingin memiliki rumah pribadi meskipun hanya sepetak tetapi jika rumah milik pribadi akan lebih terasa nyaman untuk ditinggali.Sudah 2 tahun Ibu Patonah tinggal dirumah orang lain dan berpindah-pindah dari rumah lain ke rumah lainnya karena jika pemilik rumah nya menempati kembali rumahnya,Bu Patonah dan Ahmad harus pergi dan mencari tempat yg bisa mereka jadikan tempat tinggal lagi.Bu Patonah keadaanya sangat memprihatinkan semenjak almarhum suami nya meninggal 2 tahun lalu, saat suaminya meninggal terpaksa Bu Patonah harus menjual rumah dan tanahnya untuk biaya mengurus jenazah dan untuk membayar hutang bekas biaya berobat dan bekas biaya sehari-hari selama almarhum suaminya sakit sebelum meninggal. Sejak saat itulah mak patonah tidak memiliki apa-apa.Untuk makan sehari-hari saja mengandalkan bantuan dari pemerintah dan warga setempat, jika tidak ada yg membantu Bu Patonah tidak makan, tetapi alhamdulillah banyak tetangga yang peduli dengan keluarganya sehingga mereka bisa makan setiap hari walaupun hanya makan nasi saja dan hanya sekali sehari.Saat ini Bu Patonah hanya bisa berdoa, pasrah dan ikhlas menjalani hidup yg serba kekurangan dan menjadi tunawisma.Setiap hari selalu berlinang air mata karena mengingat nasib dan usia yg sudah tua tidak ada harapan lagi untuk bisa memiliki rumah dan hidup bahagia bersama anak angkatnya.Yuk, bantu ringankan beban Bu Patonah dengan cara Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 80.000
4 hari lagi Dari Rp 30.000.000
Donasi

Pilihan Campaign