benihbaik_2021-04-0916179568906070101a26353.jpg
Kemanusiaan

Mama Penenun di Sumba Timur Jadi Korban Banjir, Ayo Kita Bantu!

Rp 13.536.054 dari Rp 200.000.000

Berakhir

Penggalang Dana

user
Leya Cattleya ceklis Identitas terverifikasi

Penerima Donasi

anon
EMPU Identitas terverifikasi user
anon
Rekening Penerima Rekening Penerima terverifikasi user

Hai TemanBaik, EMPU mengajak TemanBaik semua ikut peduli pada Mama-mama penenun di Sumba Timur, NTT, yang pada 4 dan 5 April 2021 mengalami banjir bandang agar bisa mendapatkan bahan makanan, obat-obatan, susu balita, selimut, pembalut, popok bayi dan lampu lentera dan çharging station energi surya serta dapat segera kembali melakukan kegiatan ekonomi. EMPU merupakan komunitas Serat dan Fesyen Berkelanjutan yang bekerja untuk memperjuangkan nasib penenun dan kelompok perempuan rentan dan marjinal.



Terdapat 125 orang perempuan penenun di Desa Lambanapu, Pao, Mauliru yang berada di Kecamatan Kembera, Patawang di Kecamatan Umalulu dan kelompok penenun di Desa Rindi, Kecamatan Rindi merupakan kelompok kreatif yang memiliki kemampuan menenun benang menjadi kain yang terkenal di dunia. Secara khusus, terdapat masyarakat adat Praiyawang yang sangat menghormati budaya di Desa Rindi. Kelompok penenun ini adalah dampingan Yayasan Sekar Kawung, Kelompok Tenun Kandunu, serta Kelompok Tenun Ikat Rindi yang merupakan keluarga besar Komunitas EMPU Fesyen Berkelanjutan yang menjunjung budaya dan melindungi kelestarian lingkungan. Sumba Timur merupakan salah satu kabupaten termiskin di Indonesia dengan tingkat kemiskinan tinggi 30 % (2020). Meski masa pandemi COVID-19 merupakan masa yang sangat berat bagi penenun, namun mereka masih tekun menghasilkan karya indah. 


Hujan lebat beberapa hari menyebabkan semua sungai di Sumba Timur banjir. Banyak rumah terendam. Bendungan Kambaniru yang terletak di Kecamatan Kambera jebol. Banjir tersebut membawa dampak luas hampir di seluruh desa dataran rendah.  Lima desa, yaitu Lambanapu, Pao, Mauliru dan  yang berada di Kecamatan Kembera dan Desa Rindi yang berada di Kecamatan Rindi tempat tinggal 6 kelompok penenun komunitas EMPU terdampak serius. 



Rumah para penenun terendam, sebagian ambruk dan terseret banjir. Hampir semua atap rumah bertebangan dan berjatuhan. Selain harta benda dan pakaian, alat dapur, alat tenun, benang-benang, kain tenun dan bahkan bahan pewarna alam seperti indigo, kemiri, dan akar mengkudu yang telah diproses serta kebun pertanian dan tanaman yang tumbuh tergerus banjir. 


Dengan baju yang melekat di badan, para perempuan penenun dan keluarganya, yang sebagiannya lansia dan anak-anak berbaur dengan masyarakat mengungsi ke perbukitan sabana dan beberapa penenun lainnya mengungsi di rumah keluarga yang posisinya di dataran yang agak tinggi. 



Kronologi peristiwa banjir bandang ini memang menakutkan karena datang tiba-tiba di pagi hari, Minggu, 4 April 2021. Di hari Minggu sore (4/4/2021) jam 17.39, Kristine Hara Tola, salah seorang pendamping mama penenun di Desa Rindi menyampaikan informasi bahwa mereka sedang berjaga-jaga. "Rindi yang berada di dataran agak tinggi terkena banjir bandang. Akses jalan jembatan tertutup. Air meluap merendam rumah warga. Hujan deras dan angin kencang merobohkan pepohonan dan jembatan serta membobol Dam air Kambaniru." Sejak saat itu, telpon Kristin tidak aktif. Berita dari Bapak Dandim Sumba Timur mengatakan bahwa listrik di Rindi padam karena tiang listrik tidak berfungsi karena tertimpa pohon besar. 


Selasa pagi hari 7 April 2021, akhirnya Diana Timoria, salah satu pendamping mama-mama penenun di Mauliru menyampaikan berita, “Saya keliling Mauliru, untuk cek akses dan situasi beberapa titik serta bantu evakuasi orang-orang, bayi dan orang tua. Air mulai naik lagi. Keadaan jalan masih kacau. Tiang listrik dan pohon-pohon tumbang, dan atap rumah yang berjatuhan. Orang butuh makan, air bersih, pakaian hangat, atau setidaknya pakaian ganti. Pembalut, popok bayi dan obat-obatan sangat dibutuhkan. Pengungsi mulai pilek dan batuk. Kemungkinan akses akan tertutup lagi oleh air dan kayu-kayu karena angin makin keras dan buruk.. Jalanan licin sehingga ia tak berani keluar rumah. Banyak orang tua (lansia) yang tidak mau keluar rumah. Tanah pertanian hancur. Karena bendungan ambrol dan butuh waktu pembangunannya kembali, kami sangat kuatir dengan persediaan pangan kami ke depan.



Saat ini seratus dua puluh lima (125) orang perempuan penenun dan keluarganya  yang tinggal di lima desa di Lambanapu, Mauliru, Pao, Patawang dan Rindi membutuhkan pertolongan.  Sebagian besar dari mereka masih tinggal di posko pengungsian. 


Dukungan TemanBaik sangat berarti bagi keluarga penenun ini. TemanBaik bisa berdonasi melalui BenihBaik sebagai wujud dukungan bagi mereka. 



Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu keluarga penenun penyintas bencana untuk memenuhi kebutuhan makanan seperti beras, minyak, pembalut menstruasi, popok bayi, susu balita. Juga, mereka membutuhkan sabun, gula, baju, selimut, di samping alat-alat dapur dan untuk perbaikan rumah (paku, seng) juga untuk membeli lampu ‘lantern’ dan ‘charging station’ berenergi surya, serta pulsa untuk penenun bisa berkomunikasi dan anak bisa belajar. Selanjutnya, diperlukan bantuan kegiatan ekonomi berupa benang, pewarna alam dan perbaikan alat pintal dan alat tenun, kebutuhan dasarnya, untuk bertahan dan memulai kembali  kehidupan ekonominya, karena tanah pertanian masih hancur dan bendungan air jebol, agar mereka hidup lebih baik, disamping untuk menjaga budaya luhurnya. 


Ayo kita ringankan penderitaan keluarga perempuan penenun agar terbebas dari kekurangan pangan dan kedinginan dan untuk kemudian mampu kembali menenun dan mengolah kebunnya. Tanam kebaikan selagi masih ada kesempatan.

  • Pencairan Dana Rp 13.536.054

    Ke rekening ****1692839 a/n LEYA CATTLEYA

    dibutuhkan membantu mama penenun yang rumahnya rusak sehingga dana digunakan untuk perbaikan rumah
    2022-02-08 15:04:49


Baca Selengkapnyaicon-lihatsemua

Fundraiser ( 1 Orang )

gamber-fundraiser

Bantuan itu bukan sekadar uang lho, TemanBaik!

Dengan menjadi Fundraiser, kamu bisa mengumpulkan uang untuk galang dana ini dengan mengetuk hati teman-temanmu yang ingin membantu.


user
Aji Kusuma Ayo Bantu Telah mengajak 1 orang berdonasi Rp 25.000

Bantu Campaign Lainnya