Pak Muchlis Terkulai Lemah Akibat Stroke

“Demi fokus mencari nafkah untuk anak dan istri tercinta, saya berupaya mengabaikan penyakit yang saya derita. Namun, tak disangka, penyakit itu malah semakin parah dan membuat saya lumpuh!”

“Sementara Istri dan anak yang saya perjuangkan selama ini, justru meninggalkan saya. Selama 4 tahun sakit, hanya Ibu yang setia merawat saya. Ibu yang sudah tua dan pikun, bahkan sering kali tidak makan karena kondisi ekonomi yang terbatas.”

Saya Muchlis (65 thn), sekarang kondisi saya hanya bisa terbaring tak berdaya tanpa bisa melakukan apapun akibat stroke. Semua bermula dari diagnosa diabetes, tapi saya tidak mengambil langkah serius hingga penyakit ini menggerogoti tubuh saya.

Tiba-tiba saya terjatuh dengan posisi duduk hingga merasa sakit luar biasa pada tulang belakang saya. Keesokan harinya, tubuh saya mulai kaku, mati rasa dan berakhir hanya bisa menggerakkan tangan kiri saja.

Namun, saya terkendala untuk berobat, karena tabungan dari kerja keras saya sebelumnya sebagai kuli bangunan sudah habis untuk kebutuhan selama ini. Sekedar untuk makan saja, saya dan Ibu mengandalkan kebaikan tetangga yang memberikan beras dan lauknya pakai daun kelor yang tumbuh di halaman rumah.

Akhirnya, Ibu hanya memberikan saya obat-obatan herbal saja, yang diracik sendiri secara gratis. Ibu, kasihnya tak terhingga, beliau tak pernah mengeluh sedikitpun dan menerima kondisi saya apa adanya saat ini. 

Saya sangat semangat untuk sembuh agar bisa menafkahi Ibu. Tapi keterbatasan biaya ini justru membuat kondisi saya semakin terpuruk. Tubuh saya semakin kurus, kadang terasa gatal, pusing dan lemas. Gula darah saya juga masih terus melonjak meski saya puasa.

Saat ini saya membutuhkan untuk transportasi ke rumah sakit karena harus rutin kontrol 1 kali tiap 2 minggu, membeli obat yang tidak dicover BPJS, membeli suntik insulin jika gula darah saya naik, dan kebutuhan lainnya. 

#TemanBaik, mari bantu Bapak Muchlis untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!