23 Anak Panti Terancam Putus Sekolah dan Diusir dari Rumah Kontrakan!

Tahun ini aku dan teman-teman panti tidak diizinkan untuk menempati rumah lagi oleh pemiliknya, sebab keterlambatan pembayaran sewa tahun lalu. Kami harus tinggal di mana?

Hai Ka! Kenalin aku Arlan (3th) salah satu anak di Panti Asuhan Gamaliel. Ayahku sudah meninggal dunia waktu aku masih 3 bulan, sedangkan ibuku pergi begitu saja setelah melahirkan aku. 

Kehilangan kedua orang tua, membuatku aku harus diasuh oleh salah satu keluargaku. Akhirnya aku dititipkan di panti ini. Aku senang ada di Panti Asuhan Gamaliel, aku jadi punya banyak teman.  

23 anak, termasuk aku, berasal dari berbagai kondisi Ka. Anak broken home, yatim piatu, bahkan anak-anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya seperti aku. Rumah panti yang sangat sederhana ini berlokasi di Sei Sekambing D, Medan Petisah, Sumatera Utara.

Sangat sederhana, karena masih banyak kerusakan dan atap yang bocor. Sebenarnya, kondisi rumah sudah tidak layak untuk kami, tapi kami memaksakan diri tetap bertahan di sini. 

Kondisi kami di sini memang sedang kesulitan, jangankan untuk bayar sewa, semua kebutuhan kami dari sekolah sampai kebutuhan sehari-hari di panti saja masih kekurangan. 

Lewat cerita ini, aku mengajak kakak untuk membantu kami, di Panti Asuhan Gamaliel. Agar pengurus panti bisa membayar biaya sewa rumah dan kami tetap semangat menjalani hari-hari.

Sedikit-banyak bantuan kakak pasti sangat membantu keberlangsungan hidup kami di sini. Kakak yang mau bantu bisa menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!