Rela Gadaikan Kendaraan Pribadi Demi Hidupi 18 Anak Asuhnya

"Saat ini, bapak panti kami sangat kewalahan mencari biaya pendidikan kami dan juga kebutuhan sehari-hari.  Sampai, bapak rela menggadaikan kendaraan pribadinya," ucap salah satu anak panti. 

Hai TemanBaik! Saya Japiten Gultom. Perjuangan saya selama membina anak-anak di panti asuhan yang saya dirikan dengan nama Panti Asuhan Star Salvatore Indonesia, sangatlah sulit. 

Pada tahun 2019, saya membeli sebidang tanah hasil dari keringat sendiri di Medan Denai, Kota Medan, Sumatera Utara, dan membangun sebagian tanahnya untuk dijadikan panti asuhan. Di tahun yang sama juga, saya dan anak-anak yatim mulai menempati bangunan panti dengan keadaan yang belum selesai dibangun. 

Di tahun 2021, saya berusaha menyelesaikan bangunan dengan cara menggadaikan kendaraan pribadi ke bank demi bisa membayar bahan bangunan, tetapi dana yang saya dapatkan tidak cukup. Akibatnya, pembangunan terpaksa berhenti dan bangunan belum juga selesai sampai saat ini. 

Selain kesulitan dalam pembangunan panti, kami juga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan 18 anak di Panti Asuhan Star Salvatore Indonesia ini. Minimnya donatur yang datang kepada kami membuat kebutuhan anak-anak di sini juga sangat terbatas. 

Seperti halnya anak asuh bernama Alina (7 tahun) dan juga kakaknya, yang berasal dari keluarga broken home. Mereka dititipkan di sini oleh ibunya, dengan harapan mereka bisa melanjutkan sekolah untuk kehidupan yang lebih baik. 

Namun ternyata, pihak panti kini pun sedang mengalami kesulitan untuk bisa membiayai kebutuhan dan biaya sekolah mereka.  Besar harapan saya, kebutuhan anak-anak bisa saya penuhi selama mereka ada di sini, serta pembangunan yang terhenti bisa diteruskan.

TemanBaik, maukah bantu anak-anak Panti Asuhan Star Salvatore Indonesia? Dana yang terkumpul nantinya digunakan untuk membayar SPP sekolah dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari anak di sini. 

Bantuan TemanBaik dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang!