Fasilitas Pondok Tidak Memadai, 60 ODGJ Cuma Makan Mie Instan

Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di sini, terpaksa harus makan mie instan saja sehari-harinya. Stok makanan menipis, makanya mereka harus mengirit. 

Hai TemanBaik, 

Kalau TemanBaik berkunjung ke Pondok Pesantren Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) Darul Iman, Purwakarta, pasti akan melihat kondisi yang memprihatinkan. Bangunannya sempit, kotor, dan tertutup. Setidaknya, ada 60 ODGJ di sini. 

Sebagian dari mereka adalah lansia, yang ditelantarkan keluarganya sendiri, bahkan terang-terangan diusir warga di tempat tinggalnya dulu. Kasihan sekali, ya? Contohnya, Kakek Mar'i. Dulunya, ia adalah dosen di salah satu universitas ternama di Jakarta. Namun, ditinggalkan keluarganya sendiri di pondok ini karena ia mengalami sakit jiwa.

“Mereka dianggap sangat mengganggu, bau, berisik, sampai ada yang dilempari. Kasihan! Makanya, kami langsung bawa mereka ke sini, dengan keadaan yang sebenarnya tidak jauh lebih baik.” ucap Ustadz Abdul Haris. 

Seharusnya, para ODGJ ini mendapatkan perawatan yang baik, tapi fasilitas di pondok ini pun tak memadai. Hidup dalam ruangan sempit yang kotor tanpa alas, dindingnya pun bolong. Setiap malam, para ODGJ tidur dengan kedinginan. Wajar sekali, kalau mereka tertular penyakit. 

Para ODGJ di ponpes ini, direhab dan dibina seadanya. Setelah sembuh, mereka akan diarahkan mengolah arang untuk dijual. Penghasilan dari penjualan digunakan untuk membeli beras dengan lauk mie instan. Ya, saking tidak ada pilihannya lagi. 

TemanBaik, jangan biarkan mereka kelaparan dan tidur kedinginan, apalagi sampai bubar dan kembali terlantar. Bagi ODGJ yang sudah sembuh, pondok inilah yang mau menerima mereka. 

Yuk, bantu Pondok Pesantren ODGJ untuk bisa fasilitasi pasiennya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!