Bantuan Harapan Bersama Jesika
Rp 0 dari Rp 1.000.000
Penggalang Dana
Penerima Donasi
Tahun 2020 adalah tahun yang membuat Kak Mila dan Kak Yuli berpikir ulang akan perannya sebagai putri Papua yang bisa dilakukan untuk masyarakat. Pada saat itu, dia berkesempatan melihat puluhan anak-anak yang punya semangat belajar, namun terhalang oleh suatu keadaan. Hal itu menggetarkan hati Kak Mila dan Kak Yuli untuk menjadi seorang pendidik di sana.
Berbekal semangat dan niat yang tulus akhirnya mereka membuat Rumah Belajar Orang Papua (OPA) untuk anak-anak yang orang tuanya bekerja sebagai nelayan dan pedagang ikan di Pasar Gantung, dari situ Kak Mila dan Kak Yuli tertantang untuk mengajarkan mereka meskipun hanya sekadar baca tulis dan menghitung.
Menurut Kak Mila dan Kak Yuli, pendidikan adalah hak setiap manusia, tidak peduli asal mereka dari mana dan peduli berapa usia mereka. Karena dengan pendidikan, anak-anak bisa mengenal tentang lingkungan mereka, sehingga mereka jadi tahu bagaimana mereka harus bersikap.
Namun, semangat Kak Mila dan Kak Yuli tidak sesuai dengan kenyataannya, perjalanan selama satu tahun ini tidak mudah dan banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Kak Mila dan Kak Yuli harus menjemput anak-anak ke lokasi berjualan dan ke tempat tinggal mereka di sekitar pasar. Bahkan, tidak semua orang tua memberi izin untuk anak-anaknya belajar, karena banyak dari orang tua yang menganggap “belajar tidak menghasilkan uang, beda halnya dengan berdagang”
Belum lagi, anak - anak di sana lebih memilih untuk ikut orang tua mencari ikan dan berjualan, sehingga meninggalkan sekolah mereka.
Tekad Kak Mila dan Kak Yuli semakin bulat untuk mendedikasikan waktu setiap minggu untuk mengajarkan anak-anak. Ketika dia tahu ternyata banyak dari anak-anak ini yang sedang menempuh pendidikan di sekolah dasar belum bisa membaca, menulis dan berhitung, karena mereka tidak mengikuti kegiatan belajar sebagaimana mestinya.
Banyak dari kita tak menyadari betapa peran pendidikan bagi masyarakat pedalaman, meskipun tidak terlihat hasilnya berupa uang, namun dengan pendidikan anak-anak bisa jauh mengenal dunia dan lingkungan yang mereka sendiri.
Inisiatif yang dilakukan oleh Kak Mila dan Kak Yuli selama satu tahun ke belakangan ini patut kita apresiasi, tentunya harapan untuk Rumah Belajar Orang Papua lebih besar dari semangatnya. Dia ingin membangun tempat belajar yang layak, jauh dari pasar dan fasilitas alat belajar seperti buku dan alat tulis bisa terpenuhi.
Di Rumah Belajar Orang Papua (OPA) terdapat sekitar 30-50 anak , dengan kondisi bangunan yang tidak aman menjadi salah satu kendala mereka untuk belajar. Karena berada di atas pantai yang bisa pasang dan surut, serta bangunan yang terbuat dari kayu sehingga sangat ringkih.
Di tengah kondisi yang keterbatasan, anak-anak di sana punya semangat belajar yang kuat dan mimpi yang besar. Maka dari itu, untuk mendukung penuh gerakan ini, Kak Mila dan Kak Yuli ingin mengajak teman-teman semua untuk ambil peran dalam membantu misi mulia ini dengan membantu pendidikan bagi anak-anak di Papua Barat.
Kamu bisa ikut kontribusi dengan cara:
Klik “Donasi Sekarang”
Isi nominal donasi
Pilih metode pembayaran, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).
Berapapun donasi yang kamu berikan, akan sangat berarti bagi anak-anak di sana untuk mendapatkan fasilitas belajar.
Belum ada Donatur terbaru penggalang dana
Belum ada aktivitas terbaru penggalang dana
Bantu Campaign Lainnya
Wujudkan Pembangunan Rumah Autis Tangerang Untuk Anak-Anak Berkebutuhan Khusus
Rumah Autis
Rp 31.879.549
270 hari lagi
Ular dan Tikus Sering Masuk, MI Babur Rahmah Harus Segera Direnovasi
Insan Bumi Mandiri
Rp 20.000
17 hari lagi
Cita-cita Azahra Sederhana, Hanya Ingin Sekolah Sampai Kuliah
Nur Feminy
Rp 0
15 hari lagi
#senyumkebaikan Sedekah Buku
Senyum Kebaikan
Rp 0
35 hari lagi
Wujudkan Mimpi Mereka: Bantu Anak-anak Yatim Meraih Pendidikan Berkualitas
Yayasan Griya Yatim Syariah Mandiri
Rp 1.245.000
61 hari lagi