Dari 24 Kelompok Perajin Gamelan di Magetan, Kini Hanya Tersisa 4

Sedih rasanya, saat melihat teman-teman bekerja keras untuk membuat gamelan namun tak ada yang tertarik untuk membeli dan memainkannya. Banyak gamelan tidak laku sehingga bisnis pembuatan gamelan pun loyo.

 Ada 24 kelompok perajin di Magetan, Jawa Timur membuat gamelan, saya Wahyu Diono salah satunya. Dari 24 kelompok perajin, kini hanya tinggal empat kelompok saja. Dua puluh perajin yang lain gulung tikar dan memilih untuk meninggalkan usaha pembuatan gamelan.

Aku khawatir usaha gamelan semakin meredup dan akhirnya hilang. Aku berupaya untuk ikut mempertahankan keberadaan gamelan sebagai salah satu tradisi yang diakui sebagai kesenian yang luhur dan harus dipertahankan. 

Gamelan sebagai alat musik tradisional ini diresmikan sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO pada tahun 2014. Pemerintah Indonesia juga mengajukan peresmian warisan budaya ke UNESCO agar alat musik ini bisa terus dilestarikan.

Namun semakin sedikitnya perajin gamelan membuatku khawatir dan sedih alat musik ini lama-lama hilang. Kita harus melestarikan gamelan dan juga memberi apresiasi kepada perajin dan pemain gamelan. 

Saya sebagai perajin, mengajak #TemanBaik untuk membantu kami perajin gamelan mempertahankan kerajinan ini. Saat ini kami membutuhkan seperangkat peralatan blacksmith power hamme untuk pembuat gamelan yang lebih baik seharga Rp 75 juta. Gamelan akan semakin bagus kualitas dan suaranya, jika peralatan pembuatnya semakin bagus dan modern. 

Ayo klik DONASI dan bantu kami #lestarikangamelan. #TanamKebaikan bagi perajin gamelan.