Panggilan Mendesak

Kesehatan
Anak Kuli Bangunan Tak Ada Biaya untuk Operasi Jantung
Kirana (1 tahun) saya lahirkan di RS Hermina Pasteur Bandung. Sejak lahir ia memang sudah memiliki kelainan jantung bawaan. Posisi jantungnya berada di sebelah kanan, tentu ini bukan letak seharusnya jantung berada.Salurannya yang seharusnya ke jantung justru milik Kirana ke paru-paru yang mengakibatkan terjadinya komplikasi jantung. Tubuhnya membiru dan saturasinya di angka 60. Karena kondisi Kirana termasuk yang mengkhawatirkan, maka ia dirujuk ke RSCM untuk dapat menjalani operasi karena alat di rumah sakit sebelumnya kurang lengkap.Sampai saat ini, kami terus membawa Kirana berobat bolak-balik dari Bandung-Jakarta. Karena kami sebagai orang tua akan melakukan berbagai cara agar ia bisa sembuh. Sayangnya, sampai detik ini Kirana belum bisa dioperasi karena terkendala biaya.Jujur, saya tidak ingin kehilangan anak untuk kedua kalinya. Maka dari itu ikhtiar terus menerus dilakukan demi kesembuhan Kirana. Namun apa daya, ayahnya hanya bekerja sebagai kuli bangunan, penghasilannya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.Kalau tak ada biaya, kami terpaksa tidak berangkat ke Jakarta, dan mau tidak mau echo CT Scan Kirana tertunda lagi yang bisa berakibat pada kondisi serta mundurnya jadwal operasi. Kami ingin Kirana bisa segera mendapatkan tindakan operasi karena kalau tidak ada tindakan medis maka pernapasannya akan terganggu.TemanBaik, kami membutuhkan bantuannya untuk biaya transportasi agar Kirana bisa berobat rutin ke RSCM serta kebutuhan dan operasional selama di sana.Kabar baiknya kami sudah mendapatkan titik terang dari pihak rumah sakit terkait penjadwalan operasi jantung Kirana. Hanya saja kami tak memiliki biaya untuk berangkat ke Jakarta.TemanBaik, maukah bantu Kirana agar bisa operasi jantung dan sembuh dari penyakitnya? Bantuan TemanBaik dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang
Dana terkumpul
Rp 40.518.897
1 hari lagi
Dari Rp 48.000.000
Donasi

Kesehatan
Ibuku Menangis Kesakitan Akibat Tumor Ganas di Telinga
“Tumor ganas ini sudah merusak tulang dan menjalar ke jaringan otak Ibu saya. Kondisi beliau saat ini hanya bisa terbaring lemah karena terus merasakan sakit di kepalanya. Semua aktivitasnya harus dibantu karena bahkan untuk menelan saja beliau kesakitan. Ibu jarang bisa tidur, Ia lebih sering menangis terus karena kesakitan. Ibu saya sangat ingin sembuh, sudah 10 bulan berobat di Jakarta, beliau sangat ingin pulang ke kampung karena rindu pada Bapak dan keluarga yang lain.” -Herlina, anak Ibu Rusnia-“Telinga Mak gatal sekali kemasukan air!” itulah kalimat awal yang dikatakan ibu saya, Rusnia Lambantobing (62 thn), usai pulang dari sawah. Sudah dibersihkan menggunakan korek kuping pun tidak mempan, malah telinga kanannya semakin gatal luar biasa.Pada hari-hari berikutnya, telinga ibu saya terasa perih. Meski sudah dicongkel dengan korek kuping sakitnya tidak berkurang. Saat dibawa ke klinik, hanya dikasih obat tetes telinga. Tapi setelah itu, telinga ibu justru terus mengeluarkan cairan kekuningan, bengkak, hingga akhirnya mengeluarkan darah. Ibu saya tak tahan dengan sakitnya, bahkan nyeri yang hebat itu menjalar ke kepala, rahang atas, hingga bagian leher depan. Akhirnya ibu saya ke rumah sakit, telinganya dibersihkan dan mengeluarkan darah yang banyak. Dokter saat itu mengatakan pembuluh darah ibu saya rapuh, jadi disenggol sedikit langsung pecah. Dokter juga melakukan rontgen pada ibu, hasilnya bagus dan tidak ada masalah. Tapi anehnya, nyeri di telinga ibu tak kunjung mereda dan justru menjadi-jadi setelah 6 kali bolak-balik rumah sakit. Akhirnya saya dan keluarga memutuskan membawa ibu berobat dari Medan ke Jakarta.Sesampainya di Jakarta, ibu saya mengalami pendarahan hebat pada telinganya dan langsung dilarikan ke rumah. Saat itulah, saya curiga ada yang tidak beres pada ibu saya. Setelah dilakukan pemeriksaan, benar dugaan saya, hasil diagnosa menunjukkan ibu saya tumor ganas. Ibu saya sudah menjalani operasi, saat ini harus rutin menjalani kontrol rutin hingga kemoterapi. Namun saya terkendala biaya selama membawa ibu berobat di Jakarta, saya sudah meninggalkan pekerjaan demi fokus merawat ibu. Sedangkan bapak saya yang sudah tua bekerja sebagai penyadap aren di gunung, penghasilannya tak seberapa.Saat ini ibu masih membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, alat medis untuk membersihkan lukanya, dan kebutuhan lainnya selama merantau di Jakarta. #TemanBaik, mari bantu Ibu Rusnia untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Rp 4.725.013
1 hari lagi
Dari Rp 19.000.000
Donasi

Kesehatan
Cobaan Mengintai Alpin yang Berjuang Sembuh Sakit Jantung
Dokter bilang penyakit Alpin (20 thn) sangat langka! Ia jadi minder sejak sakit, karena tidak bisa melanjutkan sekolah seperti teman-temannya yang sudah kuliah.Tapi semangat dan harapan itu masih tetap ada, Alpin terus belajar berupaya mengimbangi teman-temannya. -Sri Astuti, Orang tua Alpin-Tak pernah kuduga, Alpin sejak lahir mengalami kelainan jantung dan baru ketahuan 14 tahun kemudian! Tepatnya pada 2018 silam, anakku mengalami batuk parah dan tak kunjung sembuh. Guru Alpin juga mengatakan kondisi anakku tidak sama seperti anak lainnya, Ia cepat pucat dan mudah ngos-ngosan.Kian hari badannya menyusut, hingga tiba-tiba Ia sesak napas parah saat pulang sekolah. Saat dibawa ke rumah sakit, diagnosa dari dokter menghancurkan hatiku! Selain masalah jantung, buah hatiku juga mengalami flek paru-paru hingga gizi buruk. Proses pengobatan anakku banyak mengalami cobaan, Ia tidak bisa langsung dioperasi karena harus pengobatan paru-parunya dan disuntikkan cairan terlebih dahulu. Belum lagi wabah Covid-19, hingga akhirnya anakku lagi-lagi menunda operasi selama bertahun-tahun.Pada November 2023, kami memulai ulang semua prosedur pengobatan hingga akhirnya anakku menjalani operasi jantung. Namun, hasilnya menunjukkan kebocoran jantungnya masih ada. Saat ini anakku masih menunggu tindakan berikutnya dari dokter.Namun, aku terkendala sudah kehabisan biaya untuk pengobatan anak. Suamiku bekerja sebagai pengrajin keranjang dari bambu yang penghasilannya terbatas. Aku juga sudah menghabiskan tabungan dan tidak jadi membangun rumah untuk biaya pengobatan anak selama ini.Saat ini anakku masih membutuhkan biaya untuk rawat jalan ke rumah sakit, beli susu vitamin serta uang transportasi ke rumah sakit.#TemanBaik, mari bantu Alpin untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Rp 1.389.048
4 hari lagi
Dari Rp 10.818.000
Donasi