Gagal Ginjal Renggut Senyum Ceria Anak Kami

Bermula di tahun 2015, Gabriella Putri Caroline (11 tahun) mengalami pembengkakan di seluruh badan bahkan sampai ke wajahnya. Urinenya juga seperti berbusa. Orang tua merasa khawatir dan membawanya ke RSIA Karunia Bunda, setelah dicek hasilnya menyatakan Gabby terkena penyakit sindrom nefrotik. 

Sindrom nefrotik merupakan kondisi gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak protein dalam urine. Orang tua sempat membawa Gabby ke beberapa rumah sakit, dan hasilnya sama. Gabby akhirnya harus dirawat selama 2 minggu dan mengonsumsi obat ginjal.

4 tahun sudah berlalu, namun pengobatan Gabby tidak menunjukan hasil karena Gabby tak kunjung membaik. Bahkan di tahun 2019, kondisinya semakin drop, tidak bisa makan dan minum. Ditambah lagi Gabby sempat kejang hingga tak sadarkan diri sampai akhirnya harus masuk IGD RSCM. Di sanalah Gabby divonis terkena gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah 2 kali seminggu. 

2 bulan lamanya Gabby menjalani cuci darah. Lega rasanya ketika Gabby dinyatakan bisa berhenti namun harus tetap rutin kontrol ke poli dan mengonsumsi obat. Tapi sayangnya di tahun 2021, Gabby terpaksa harus cuci darah lagi karena hasil USG  memperlihatkan kedua ginjalnya sudah mengecil. 

Biaya pengobatan Gabby sangat besar dan tidak dapat terpenuhi oleh orang tuanya yang bekerja sebagai penjual baju bekas di pasar. Sang ibu berjualan online di rumah. Tidak banyak penghasilan yang didapatkan per bulannya. Untuk kebutuhan sehari-hari saja terkadang masih kurang. 

Mereka berharap ada keajaiban yang bisa membuat anaknya sembuh. Melihat Gabby semangat saat ini besar harapannya nanti ia bisa menjalani aktivitas seperti anak-anak pada umumnya. 

TemanBaik, bantu Gabby agar bisa sembuh dari gagal ginjal