Dukung Demung Rimba Jaga dan Konservasi Hutan Larangan di Ketapang Kalbar

Demung Rimba yang memiliki nama asli Robertus Mamang adalah orang yang percaya jika manusia mencintai alam, maka alam akan memberi hasil yang berlimpah. 

Demung Rimba merupakan panggilan bagi orang yang dipercaya oleh warga untuk menjaga hutan adat setempat.

Robertus Mamang lahir di Bagan Kusik, Tahun 1985. Pemuda yang juga petani swadaya ini, besar dan tinggal di Desa Asam Besar, Kecamatan Manis Mata. Ia menjadi penjaga Hutan Larangan Adat Brupis, Tam-Tam dan Purang. 

Demung Rimba menjadi warga yang paling terdepan untuk mengajak masyarakat senantiasa melindungi dan melestarikan hutan, sungai dan menciptakan hutan lestari bagi masyarakat sekitar.

Dalam hal perlindungan lingkungan, Robertus Mamang dan Perkumpulan Petani Mitra Harapan (PPMH) memiliki area nilai konservasi tinggi kurang lebih 100 hektar untuk dilindungi dan dijaga. NKT ini dapat berupa nilai ekologis, nilai sosial, nilai budaya, atau nilai ekonomi.

Perkumpulan Petani Mitra Harapan (PPMH) yang merupakan kelompok tani Anggota Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (FORTASBI), sudah menyemai 1.000 batang gaharu di 2024, untuk untuk memperkaya keanekaragaman hayati hutan larangan dan kawasan pemukiman di Kecamatan Manis Mata dan Kecamatan Air Upas, Ketapang, Kalimantan Barat.

Robertus Mamang, PPMH dan FORTABI, berharap bisa melakukan pembibitan Pohon Kehutanan 10.000 batang, yang akan ditanam di Hutan Larangan Brupis, Tam-Tam dan Purang.

Penanaman ini sebagai cara menjaga keanekaragaman hayati dan melakukan konservasi hutan di wilayah Ketapang, Kabupaten Kalimantan Barat, agar terhindar dari perubahan iklim dan bencana.

#TemanBaik, yuk ikut kontribusi menjaga alam yang dilakukan oleh Robertus Mamang, PPMH, dan FORTABI, caranya klik Donasi Sekarang di bawah ini!