Kakinya Sudah Diamputasi, Kanker Masih Bersarang di Tubuh Novi

“Selain rutin melakukan kemoterapi, anakku juga sedang menjalani pendampingan oleh psikiater untuk pemulihan psikis pasca amputasi salah satu kakinya. Ia kadang marah dan sedih dengan kondisinya, badannya sakit semua setelah kemoterapi. Saya selalu semangati anak kalau ada kaki palsu, masih bisa jalan lagi. Saya berharap Novi bisa beraktivitas seperti biasa walaupun meski hanya satu kaki dan melanjutkan sekolah dengan percaya diri.” -Umiyati, Ibunda Novi-

Pada 2023 lalu, tiba-tiba muncul benjolan kecil di bawah lutut anakku, Novi Nur Anggarini (10 thn). Tapi anakku bilang dia tidak pernah jatuh maupun terbentur. Setelah itu anakku mulai merasa kesakitan pada persendian kakinya, bahkan ia berjalan pincang. 

Aku khawatir dan berinisiatif membawa Novi ke tempat pijit, tapi kunjung ada perubahan kondisi. Anakku justru semakin merasa kakinya seperti ditusuk jarum. Aku pun memutuskan membawa Novi periksa, ternyata dokter mendiagnosa ada tumor tulang osteosarkoma. 

Rasanya tak sanggup lagi aku bicara sama dokter, aku cuma bisa menangis. Dokter menyaran agar kaki Novi diamputasi, tapi aku enggan menyetujui. Namun kaki Novi juga semakin bengkak hingga ia mengalami sakit luar biasa hebat dan masuk rawat inap 15 hari. 

Aku pun mau tak mau setuju untuk tindakan amputasi pada kaki anakku. Selang 2 bulan pasca amputasi, anakku dianjurkan kemoterapi untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tersisa. Kondisinya saat ini membaik meski kesulitan beraktivitas karena kehilangan satu kakinya.

Pekerjaanku sebelumnya hanya sebagai penjual gorengan dan makanan kecil, tapi sekarang aku berhenti jualan karena harus mengurus dan mendampingi anakku. Hanya aku satu-satunya harapan Novi karena aku merupakan single parent.

#TemanBaik, mari kita dukung dan bantu Novi agar terus semangat untuk sembuh dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!