Tiga Tahun Mengabdi, Pastor di Gereja Dayak Borneo Belum Punya Tempat Tinggal

“Tiga tahun sudah melayani sepenuh hati, tapi pastor hingga kini tak memiliki tempat tinggal! Malam demi malam Ia lalui dengan berpindah ke rumah satu ke rumah lainnya untuk menumpang istirahat.”

“Kini, sudah saatnya membalas kasih pastor, sudah saatnya mereka punya tempat berteduh yang layak,  agar bisa beristirahat dengan baik dan melanjutkan perjuangan melayani jemaat.”

Dengan kasih yang tulus, para pastor di Gereja Dayak Borneo, Landak, Kalimantan Barat, terus melayani jemaat tanpa pamrih. Namun, di tengah pengabdian mereka, mereka harus hidup berpindah bersama keluarga karena tak punya rumah. 

Bagi mereka, memiliki rumah mungkin hanyalah mimpi yang jauh. Mereka tak memiliki pekerjaan tetap, bahkan untuk sekedar makan dan kebutuhan sehari-hari harus bergantung pada persembahan sukarela dari jemaat yang hidup sederhana.  

Namun, kondisi mereka ini bukan hanya menyulitkan kehidupan pribadi mereka, tapi juga menghambat pelayanan rohani. Tanpa tempat tinggal tetap, sulit bagi para pastor untuk menjalankan administrasi gereja, memberi konseling, dan membina jemaat dengan maksimal.

Oleh karena itu, tempat tinggal yang layak untuk pastor harus dibangun. Bagi para hamba Tuhan, rumah bukan hanya tempat beristirahat, tapi juga menjadi pusat pertumbuhan iman, penguatan pelayanan, dan pelita harapan bagi seluruh jemaat.

Namun, membangun rumah pastor bukan hal yang mudah. Biaya yang besar menjadi tantangan, sementara kondisi ekonomi masyarakat juga terbatas untuk merealisadikan pembangunan tersebut. 

#TemanBaik, mari bantu pastor di Gereja Dayak Borneo untuk memiliki tempat tinggal dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!