Benihbaik_2024-02-15_170799446865cded64ce881.jpeg
Hewan

Selamatkan dari Kepunahan! 2 Mamalia Laut dan Penyu Terdampar Tak Bernyawa Tiap Bulan di Bali

Rp 735.000 dari Rp 222.264.000

38 hari lagi

Penggalang Dana

user
Yayasan Westerlaken Alliance Indonesia ceklis Identitas terverifikasi

Penerima Donasi

anon
Yayasan Westerlaken Alliance Indonesia Identitas terverifikasi user
anon
Rekening Penerima Rekening Penerima terverifikasi user

Keberadaan mamalia laut dan penyu sangat penting untuk menjaga keseimbangan populasi hewan lainnya. Faktanya sebagian mamalia laut seperti paus, lumba-lumba, dan hiu paus terancam punah. Hal ini tak lepas dari ulah manusia, misalnya penangkapan ilegal, sampah, polusi, kerusakan laut yang membuat hewan kehilangan tempat tinggal, hingga iklim. 

Yayasan sosial Westerlaken Alliance Indonesia turut mengambil perhatian terhadap kondisi mamalia laut dan penyu yang memprihatinkan tersebut. Berdasarkan analisis mereka, setiap bulan terdapat 2 mamalia laut dan penyu yang terdampar dalam kondisi tak bernyawa di Bali. 

Kondisi mamalia laut dan penyu  yang terdampar tersebut sangat mengenaskan, yaitu sudah tercabik-cabik, terdapat cairan minyak yang sudah keluar dari mulutnya, hingga plastik tersangkut di organ. Oleh karena itu, Yayasan Westerlaken Alliance Indonesia berinisiatif membangun Pusat Rehabilitasi Mamalia Laut dan Penyu terdampar di Perairan Serangan, Denpasar Selatan, Bali. 

Pembangunan pusat rehabilitasi  ini demi menyelamatkan mamalia laut dan penyu terdampar yang berkelanjutan, demi upaya mencegah kepunahan dan berdampak negatif pada ekosistem area Bali Selatan. Tempat rehabilitasi mamalia laut dan penyu menjadi rumah penampungan sementara mamalia laut dan penyu terdampar hidup yang membutuhkan rehabilitasi sebelum dilepas liar. 

Penyelamatan yang dilakukan berupa pertolongan pertama tiap ada laporan hewan terdampar yang hidup kemudian dibawa ke pusat rehabilitasi, dilakukan pemeriksaan dan  perawatan medis pada hewan, pemberian obat-obatan, perawatan nutrisi, latihan fisik, pendampingan secara terus-menerus.

Meski pusat rehabilitasi mamalia laut dan penyu sudah terbangun dengan cukup baik di Perairan Serangan, namun gerakan penyelamatan ini berkelanjutan dan membutuhkan dana lebih. Kebutuhan diantaranya untuk  penyelamatan mamalia laut dan penyu yang terdampar baik hidup atau mati, rehabilitasi, pembersihan sampah mengapung, meningkatkan SDM dengan cara edukasi, peningkatan sarana dan prasarana.

#TemanBaik, mari bersama kita turut mengambil peran dalam penyelamatan kepunahan mamalia laut khususnya di Bali Selatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

  • Pemeriksaan Kualitas Air Pantai: Terhadap Dampak Di Wilayah Pesisir Bali

    2024-04-30_1714447146_6630632a2aa0d.jpg

    Halo #TemanBaik,


    Masalah sampah telah menjadi hal umum bagi masyarakat Bali, terutama bagi komunitas pantai yang sering mendengar istilah "Panen Sampah Laut." Pada awal tahun 2021, panen sampah ini terjadi lagi di beberapa pantai, termasuk salah satunya adalah Pantai Kuta. Mulai dari pagi hari, lebih dari 100 orang, termasuk pedagang dan penyedia jasa di pantai ini, telah tersebar untuk membersihkan sampah di sepanjang Pantai Kuta. Sementara itu, beberapa alat berat juga dioperasikan untuk mengangkut tumpukan sampah laut yang beratnya puluhan ton.

    Sampah laut, baik yang terdampar di pantai atau tidak, sebagian besar terdiri dari limbah plastik, dan hampir semuanya adalah kemasan yang diproduksi secara domestik. Banyak dari sampah ini telah terlihat di laut untuk waktu yang lama karena warna dan tulisannya telah memudar, bahkan mulai membusuk. Sampah ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pelestarian ekosistem laut. Lebih lanjut, seorang foto jurnalis di Bali pernah memposting foto yang menyedihkan di mana seekor penyu meninggal di antara tumpukan sampah di Pantai Kuta pada tanggal 31 Desember 2020, tepat sebelum Malam Tahun Baru.

    Menurut Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, setidaknya ada 12 titik di pantai selatan Bali, tepatnya di area Kabupaten Badung, yang terkena dampak sampah laut. Keduabelas pantai yang menerima sampah tersebut adalah Pantai Cemagi, Pantai Seseh, Pantai Canggu, Pantai Berawa, Pantai Batu Belig, Pantai Petitenget, Pantai Batu Bolong, Pantai Legian, Pantai Kuta, Pantai Kedonganan, Pantai German, dan Pantai Jimbaran.

    Mengakui permasalahan ini, Yayasan Westerlaken Alliance Indonesia, melalui Marine Environment Program, menginisiasi penelitian dengan fokus pada pemeriksaan kualitas air laut. Pemeriksaan bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri patogen dalam air laut. Pemeriksaan dimulai dari Januari 2022 hingga Desember 2023, di mana total 89 sampel air laut dikumpulkan dari Pantai Petitenget dan 28 sampel air laut dari Pantai Batu Bolong. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa, secara bakteriologis, air laut dari kedua pantai tersebut tidak memenuhi standar yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur No. 16 tahun 2016 tentang Standar Kualitas Lingkungan dan Kriteria Kerusakan Lingkungan pada Kualitas Air Laut untuk Biota Laut, Pariwisata, dan Rekreasi.

    Inisiatif Yayasan Westerlaken Alliance Indonesia dalam melakukan pemeriksaan kualitas air laut ini sangat penting. Pemeriksaan kualitas air laut bukan hanya langkah teknis, tetapi juga upaya nyata untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut, yang semakin terancam oleh polusi plastik. Yayasan Westerlaken Alliance Indonesia berharap dapat terus melakukan pemeriksaan air laut untuk memberikan informasi tentang kualitas air laut di semua pantai di Bali. Kondisi kualitas air laut yang baik dapat menjadi standar untuk mendirikan Kawasan Perlindungan Laut (MPA) di suatu wilayah, sehingga memberikan informasi berharga untuk mendirikan pusat rehabilitasi tanpa mengubah habitat, seperti kandang apung (seapen) milik Yayasan Westerlaken Alliance Indonesia.

    Bagi masyarakat, juga diharapkan agar mereka menjadi lebih bijaksana dalam membuang sampah. Jangan membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik, di pantai atau di laut. Air laut yang terkontaminasi oleh sampah plastik tidak hanya mengancam kehidupan laut tetapi juga mempengaruhi keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.

    2024-04-30 10:19:06


Baca Selengkapnyaicon-lihatsemua

Fundraiser

gamber-fundraiser

Bantuan itu bukan sekadar uang lho, TemanBaik!

Dengan menjadi Fundraiser, kamu bisa mengumpulkan uang untuk galang dana ini dengan mengetuk hati teman-temanmu yang ingin membantu.

Jadi Fundraiser

Bantu Campaign Lainnya