Didiagnosa Lumpuh Otak Sejak 9 Bulan, Raisya Butuh Pertolonganmu Untuk Bisa Sembuh

“Raisya nggak bisa apa-apa, tapi ngelihat dia bisa menghafal Al Qur’an saya akan bantu Raisya untuk bisa jadi seorang hafidzah. Dia nggak bisa nulis, nggak bisa gerak, tapi selama dia bisa menghafal dan melantunkan Al Qur’an saya akan selalu bantu Raisya.” – Ibu Raisya

Saat usia 6 bulan Raisya mengalami panas dan kejang. Setelah sempat dirawat di rumah sakit, kondisi Raisya tak kunjung membaik. Setiap bulan sampai umurnya 9 bulan Raisya selalu sakit, badannya panas dan kejang. Selain itu perkembangan Raisya lambat. Di usianya yang 9 bulan Raisya belum bisa bangun sendiri bahkan kepalanya selalu terkulai belum bisa tegak. 

Raisya pun dibawa kerumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Setelah diperiksa Raisya divonis mengalami Cerebral Palsy atau Kelumpuhan Otak. Tubuhnya mengalami keterlambatan untuk perkembangan dan pertumbuhan. Motorik kasar Raisya terganggu, sehingga harus menjalani terapi. Lehernya yang terkulai lemas mengharuskan Raisya menggunakan penyangga leher selama 2 tahun. 

Menurut dokter Raisya mengalami Cerebral Palsy bukan karena bawaan lahir, kemungkinan saat Raisya mengalami panas tinggi ada virus yang masuk dan menyebabkan Raisya mengalami kelumpuhan otak.

Tak mudah bagi sang ibu menerima keadaan Raisya,  sebelumnya ibunya sangat sering menangis saat mengurus dan memeluk Raisya, tapi Ibunya tak kehilangan harapan, melihat keceriaan Raisya ibunya menjadi kuat. Meskipun Raisya belum bisa bergerak seperti anak-anak pada umumnya, namun Raisya sudah bisa berbicara pada usia 1,5 tahun. Sehingga celotehannya membuat ibunya semangat. 

Saat beranjak usia 4,5 tahun Raisya mulai masuk sekolah PAUD. Disana dia belajar dan mulai menghafal Al Quran. Ibu dan guru-gurunya merasa takjub dengan kelebihan yang dimiliki Raisya. Dibantu oleh guru-guru di sekolahnya Raisya sampai saat ini sudah hafal Juz 30, dan sekarang sedang proses menghafal juz 29. Ibunya melihat kelebihan yang Allah berikan pada Raisya.

Melihat perkembangannya Raisya, dokter mengatakan kalau seiringnya waktu Raisya bisa berjalan. Hanya saja harus rutin melakukan terapi. Namun saat ini terapi Raisya terhenti karena sebelumnya Raisya sempat dirawat lagi karena mengalami panas dan kejang karena infeksi saluran kencing. Alhasil terapinya pun harus diberhentikan untuk memulihkan kondisinya.

Selain itu terapi Raisya harus berhenti juga karena faktor biaya. Dimana pekerjaan Ayahnya yang menjadi buruh di proyekan tidak mencukupi untuk membiayai terapinya. Padahal kondisi Raisya sudah harus membeli beberapa alat penunjang kesehatan, seperti kursi roda dan sepatu khusus, tapi karena terhimpit biaya Raisya berhenti melakukan terapinya dan tidak bisa membeli alat-alat penunjang kesehatannya.

Namun hal itu tidak membuat kedua orang tuanya menyerah. Ayah dan Ibunya selalu dikuatkan oleh cita-cita dari Raisya yang ingin jadi hafidzhah dan dokter anak. Besar harapan mereka banyak orang baik yang akan membantu Raisya agar bisa terus mendapatkan pengobatan, agar Raisya bisa berjalan dan meraih mimpinya.

TemanBaik mari wujudkan kesembuhan dan mimpi Raisya untuk bisa hidup normal dan membanggakan orangtuanya. Mulai dari Rp 10 Ribu kamu bisa mewujudkan itu semua dengan cara:

1. Klik “Donasi Sekarang”

2. Isi nominal donasi

3. Boleh memilih donasi lewat mana saja, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antarbank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).

Tidak hanya berdonasi, kamu juga bisa membagikan link galang dana ini ke orang-orang terdekatmu. Kami percaya kebaikan dan kebahagian akan selalu menyertai mereka yang membantu orang lain.

Saatnya tanam kebaikan, selagi masih ada kesempatan.