Wujudkan Bangunan Sekolah yang Memadai dan Bantu Penuhi Perlengkapan Sekolah Alam Ngata Toro di Kabupaten Sigi

“Sudah 9 tahun sekolah Alam Tondo Lino berdiri, tapi masih pada bangunan yang sama. Sekolah terbuat dari batang kayu dan bambu, serta beratapkan rumbia. Tapi semangat Pak Said mengajar anak untuk menjaga dan melestarikan alam tidak pernah luntur.”

Pak Said Tolao atau yang dikenal sebagai Tondo Ngata penjaga hutan) merupakan petani sekaligus penjaga hutan adat dan mitra Taman Nasional Lore  Lindu (TNLL). Beliau tinggal di dalam hutan lindung kaki pegunungan Ngata Toro, Sigi, Poso, Sulawesi Tengah. 

Tepat di samping rumahnya, Pak Said mendirikan sekolah alam sejak 2015 silam. Hal ini berangkat dari keresahan Pak Said akan kondisi alam yang semakin buruk akibat ulah manusia. 

Berbekal modal seadanya, Pak Said nekat mewujudkan impiannya membangun sekolah yang diberi nama Tondo Lino. Sekolah ini memiliki visi misi melahirkan generasi muda yang menjaga alam dan melestarikan kebudayaan bagi desa Ngata Toro.

Melalui sekolah ini, Pak Said mengajarkan anak-anak di desanya tentang cara menjaga kelestarian alam yang baik dan benar, cara menanam dan merawat tanaman hingga tumbuh menjadi pohon yang memiliki manfaat untuk masyarakat desa.

Selain itu Pak Said juga mengajarkan bagaimana pemilihan lahan yang boleh diambil pohonnya dan juga yang dapat dijadikan lahan perkebunan. Seperti yang diketahui, masyarakat Ngata Toro hingga kini masih bergantung pada hasil alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Saat ini sekolah memiliki sekitar 20 siswa dan kegiatan belajar dijadwalkan 3 kali dalam seminggu. Pak Said terus semangat dibantu oleh 3 relawan lainnya untuk mengajar meski infrastruktur sekolah alam masih kurang memadai.

#TemanBaik, bersama The Dharmawangsa, Lingkar Temu Kabupaten Lestari, dan Javara lewat acara Treasures of Sigi, mari bantu wujudkan infrastruktur dan kebutuhan Sekolah Alam Ngata Toro sekaligus membantu untuk menjaga hutan dan melestarikan alam dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!