Terancam Tuli Permanen, Bantu Aidil Beli Alat Bantu Dengar

Seperti anak pada umumnya yang terlahir normal, Aidil (4 tahun) anak warga Simawang, Tanah Datar, Sumatera Barat pun demikian. Bahkan orang tuanya tidak melihat ada gejala aneh pada dirinya.

Sampai suatu hari, kosa kata yang dimilikinya pelan-pelan menghilang, Aidil tidak merespons saat dipanggil. Ia seperti sibuk dengan dunianya sendiri.

Orang tuanya kemudian membawanya untuk konsultasi ke Puskesmas Rambatan 1. Dari sana Aidil dirujuk dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, sampailah akhirnya rujukan terakhir ke Auris Sentra Pendengaran.

Sedih rasanya hati kedua orang tua ketika harus menerima kenyataan kalau Aidil divonis menderita gangguan pendengaran berat dengan ambang pendengaran 78,75 db telinga kanan dan 81,25 db telinga kiri.

Kurang lebih sudah 1 tahun setengah Aidil mengalami gangguan pendengaran ini. Mau tidak mau, ia diharuskan memakai ABD (Alat Bantu Dengar). Namun saat ini, Aidil hanya memakai

1 ABD saja untuk telinga kirinya karena terkendala biaya.

Aidil harus memakai ABD, karena kalau tidak tumbuh kembang dan mentalnya akan terganggu. Bahkan ia akan mengalami gangguan wicara.

Saat ini sambil menunggu biaya untuk pembelian 1 ABDnya lagi, Aidil rutin dibawa ke rumah sakit 2 kali seminggu untuk menjalani terapi dan okupasi.  Keterbatasan ABD membuat pendengarannya belum seimbang dan sulit untuk fokus.

Keluarga ini mengalami kendala karena jarak dari rumah ke rumah sakit untuk terapi sangat jauh, dan biaya transportasinya juga besar. Belum lagi biaya terapi khusus pendengaran AVT yang diikuti secara online.

TemanBaik, Aidil sangat butuh ABD agar bisa mendukung tumbuh kembangnya. Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membeli ABD dan kontrol ulang.

Yuk bantu Aidil bisa mendengar lagi dengan cara klik Donasi Sekarang