Harus Segera Operasi, Aldi Berjuang Hidup dari Penyakit Jantung

“Waktu itu anakku sempat terpaksa berhenti berobat karena aku sudah tidak punya biaya. Sampai akhirnya anakku kambuh, Ia demam tinggi, sementara aku harus  bekerja agar punya biaya untuk anak bisa berobat lagi. Rasanya panik sekali jika saat itu anakku tidak tertolong.” -Maria Sri Lestari, orang tua Aldi-

Oktober 2016 silam, menjadi awal mula anakku, Aldi Atmaja Ginting (8 thn), mengalami batuk disertai sesak nafas. Aku saat itu tidak curiga dan mengira sesak nafasnya dikarenakan batuknya yang keras.

Dugaanku ternyata berbanding terbalik dengan kenyataan, dokter menyatakan Aldi jantung bocor bawaan. Rasanya aku bagai tertampar keras karena mendadak buah hatiku tercinta didiagnosa mengalami sakit yang kapan saja bisa merenggut nyawanya.

Pantas saja detak jantung Aldi keras, pertumbuhannya terhambat hingga Ia masuk kategori anak kekurangan gizi. Sejak itu anakku rutin harus bolak-balik rumah sakit dan minum obat. Ternyata proses pengobatan sangat panjang, kini sudah 8 tahun anakku menjalani pengobatan.

Aldi sudah 3 kali dipasang alat ke pembuluh darah yang diarahkan ke jantungnya, namun belum ada hasil. Akhirnya dokter merujuk anakku untuk menjalani operasi bedah di Jakarta. Tidak bisa berkata-kata lagi, bagaimana aku bisa kumpulkan dana dalam waktu singkat?

Suamiku hanya bekerja sebagai pembersih ladang, kadang ada panggilan pekerjaan dan kadang tidak. Sehingga penghasilannya juga tidak menetu. Sedangkan aku ibu rumah tangga dan kadang juga mengambil pekerjaan untuk tambahan biaya pengobatan anak.

Tapi aku tetap berjuang dengan meminjam dana dan menjual apapun yang aku punya hingga anakku bisa dibawa ke Jakarta. Namun biaya di perantauan sangat besar, diantaranya untuk pengobatan yang tidak tercover BPJS, biaya kontrakan, transportasi ke rumah sakit, susu, vitamin anak, biaya makan, hingga biaya pulang ke kampung.

#TemanBaik, mari bantu Aldi agar bisa melanjutkan pengobatan di Jakarta dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!