Bangun Fasilitas Belajar di Wilayah Pelosok Indonesia

“Kalau hujan, kami pulang karena takut pakaian kami basah!” Begitulah curahan hati Nurdin, siswa dari MIS Muhammadiyah Lo’ang, Nusa Tenggara Timur. 

Setiap hari Nurdin berjuang menimba ilmu ke sekolah dengan berjalan kaki 2 Km. Perjalanan ke sekolah tidak selalu mudah bagi Nurdin, terutama ketika musim hujan. Setiap langit tak kunjung cerah, setiap itu pula semangat Nurdin untuk pergi sekolah jadi terkubur di genangan air. 

Setiap berangkat sekolah, tak jarang tiba-tiba hujan turun. Mau tak mau Nurdin menelan kekecewaannya harus pulang ke rumah. Ia lebih takut seragamnya basah dibandingkan besok tak bisa sekolah karena tak punya seragam ganti. Ya, Nurdin hanya memiliki satu seragam saja. Miris memang, hal kecil tapi bisa menghambat pendidikannya.

Bukan hanya Nurdin, banyak siswa lainnya yang tinggal di wilayah perbatasan yang menyimpan kisah pilu dalam menempuh pendidikan. Terutama dalam keterbatasan fasilitas belajar, seperti buku-buku yang usang, ruang guru yang terbatas, hingga ruang kelas yang tak layak dan sempit.

Oleh karena itu, Yayasan Baitul Maal BRILiaN menjalankan program tapal batas YBM BRILiaN. Program ini bertujuan untuk mewujudkan pendidikan di Indonesia. Rencananya yayasan akan membangun ruang belajar yang nyaman bagi siswa di pelosok.

Semoga niat ini bisa terwujud dan memberikan semangat bagi para siswa untuk menciptakan ujung jalan mereka yang cerah.

#TemanBaik, mari bantu kemajuan pendidikan di Indonesia dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!