Sudah 5 Bulan Tidak Berobat, Ibu Wiwin Harus Melawan Tumor Ganas

Terhitung sudah 5 bulan ini ibuku tidak berobat lanjutan ke Bandung. Kami benar-benar sudah tidak punya uang untuk pergi ke sana. Aku ingin ibu sembuh seperti sedia kala.

Perkenalkan, aku Devi. Aku ingin bercerita tentang ibuku. Namanya Wiwin, dan ia sekarang berumur 69 tahun. Aku dan ibuku tinggal di Jl Jenderal Sudirman, Sukabumi.

Ibuku sedang sakit tumor pada payudara kanannya. Sebenarnya, sakitnya sudah dari tahun 2020, tapi baru merasakan sakit yang parah pada awal tahun 2022.

Mulanya, ibuku merasakan nyeri pada payudara di sebelah kanan. Tangannya sering kesemutan, kepalanya juga sakit, bahkan sampai meriang. Kami lalu pergi berobat ke puskesmas terdekat dan berakhir dirujuk ke R.S. Kartika Asih di Sukabumi.

Setelah mendapatkan perawatan, ibuku lalu di-rontgen dan disuruh untuk cek lab. Ketika hasilnya sudah keluar, dokter langsung memutuskan untuk segera mengambil tindakan operasi pada ibuku. Kata dokter, tumor yang ada di payudara ibuku ternyata ganas, dan harus dirujuk ke R.S. Hasan Sadikin, Bandung.

Waktu itu, aku dan ibu langsung pergi ke Bandung dengan tambahan uang dari kakak-kakakku. Tapi, ternyata aku harus ambil sampel lab di Sukabumi. Kami pun kembali lagi ke Sukabumi untuk mengambil sampel lab. Sayangnya, ongkos kami ternyata tidak cukup, kami pun tidak bisa kembali lagi ke Bandung. 

Padahal ibu, sudah disarankan untuk kemoterapi, agar tumor ganasnya tidak membesar dan berakibat fatal. Aku akhirnya membawa ibu ke pengobatan alternatif. Bagaimanapun, aku ingin ibu mendapatkan penanganan, supaya bisa sembuh.

Seiring berjalannya waktu, syukurnya ibuku bisa mendapatkan kesempatan untuk operasi menggunakan BPJS. Tapi, setelah itu aku tidak bisa membawa ibu melanjutkan pengobatan lanjutan. Bahkan, terhitung sudah 5 bulan ini ibu tidak ke sana. Ya benar, kami benar-benar sudah tidak punya uang untuk pergi ke sana.

Selama ini, aku mendapatkan uang dari suami yang bekerja sebagai kurir. Bapakku sendiri, hanya seorang petani. Penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari keluarga.

Sangat sedih menyadari keterbatasan ini, sampai ibu tidak bisa aku bawa ke rumah sakit rujukannya. Aku ingin sekali membawa ibu pergi ke rumah sakit lagi. Apalagi, akhir-akhir ini ibu sering mengeluh dadanya sakit.

TemanBaik, besar harapan aku untuk bisa melihat ibu lanjut berobat. Anak mana yang tega melihat ibunya menahan sakit terus menerus? Mohon dukungan dan doa dari TemanBaik ya!

Untuk TemanBaik yang ingin melihat Ibu Wiwid untuk kembali berobat dan meringankan beban Devi, silahkan salurkan bantuan dengan cara klik tombol Donasi Sekarang di bawah ya!