Lansia Difabel Hidup Sebatang Kara Jualan Sapu Lidi

Di usianya yang sudah lansia, Mbah Juminem (62 thn) hidup sebatang kara. Salah satu tangannya tidak sempurna, hanya sebatas  bahu sampai siku saja. Kondisinya semakin mengkhawatirkan karena memiliki sakit jantung. 

Mbah Juminem seharusnya tidak boleh terlalu lelah, tapi kenyataan hidup membuatnya harus bekerja menafkahi dirinya sendiri. Sejak tahun 90-an, Mbah Juminem sudah bekerja sebagai pembuat sapu lidi. 

Setiap hari Mbah Juminem harus mencari bahan pembuatan sapu lidi dari memungut daun kelapa yang sudah jatuh di daerah desanya. Kemudian Ia akan merakitnya menjadi sapu lidi dengan kondisi tangannya yang terbatas.

Dalam sehari, Mbah Juminem biasanya hanya sanggup membuat 2 sapu. Hal itu karena Ia sering mudah lelah, sakit kepala, dan kadang tidak ada daun kelapa yang jatuh untuk membuat bahan sapu lidi. 

Biasanya Mbah Juminem akan menjual sapu lidi tersebut dengan berjalan kaki dengan berkeliling desa Kulon Progo, Jawa Tengah. Tak jarang Mbah Juminem akan berhenti dan duduk sambil menjejerkan sapu lidinya karena terlalu lelah berjalan.

Sapu lidi tersebut dijual hanya dengan harga Rp5 ribu, hanya itu satu-satunya sumber penghasilannya. Sebelumnya Mbah Juminem sempat ternak 1 ekor kambing, tapi dijual karena hewannya sakit. 

Di masa tuanya, Mbah Juminem sangat ingin memiliki hewan ternak lagi dan memiliki kios untuk berjualan sapu, kemoceng, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Tapi penghasilan Mbah Juminem tidak bisa memenuhi harapannya saat ini.

#TemanBaik, mari kita wujudkan harapan Mbah Juminem agar bisa memiliki modal bisnis hewan ternak dan kios dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!