Widia Menjadi Tulang Punggung Keluarga dengan Berjualan Kerupuk

Berbeda dengan kebanyakan anak seumurannya, Widia, seorang bocah berumur 11 tahun di Desa Lubuk Karet, Betung, Banyuasin, Sumatera Selatan, harus menjadi tulang punggung keluarga dan rawat sang ayah yang sakit kulit.

Demi bertahan hidup dan mengobati ayahnya, tiap pulang sekolah Widia harus berjualan kerupuk. Ia berjalan berkilo-kilo menjajakan kerupuknya dengan harapan ada yang membeli. Sayangnya, menjual kerupuk tak semudah itu. Penghasilannya hanya cukup untuk makan, jika ada lebihan, maka baru bisa digunakan untuk pengobatan ayahnya.

Ayahnya sudah sakit selama 7 tahun. Selama itu juga ia tidak dapat bekerja. Penyakit kulitnya membuat kakinya sakit, bahkan ia pernah sampai tak mampu berjalan. Tangannya kebas, dan seluruh kulitnya terlihat melepuh dan menghitam. Sementara istrinya sudah pergi meninggalkan ia dan Widia selama 3,5 tahun.

Dengan keadaan yang seperti itu, selain harus merawat ayahnya, Widia juga harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah. Dari mulai mencuci piring, menimba air, hingga memasak. Ayahnya sangat sedih tiap kali melihat anaknya yang harus berjuang seorang diri. Namun apa daya, ayahnya tak bisa berbuat apa-apa selain mendoakannya.

#TemanBaik, Widia bercita-cita ingin menjadi dokter agar dapat menyembuhkan sang ayah. Widia adalah anak yang cerdas, ia peringkat 4 di sekolahnya. Oleh karena itu, mari kita bantu perjuangan Widia untuk menyembuhkan sang ayah dan menggapai mimpinya!