Menderita Kanker Kolon dan Ovarium, Nuri Harus Rutin Kemoterapi

Hai TemanBaik, nama saya Nuri Yusnita. Saya terdiagnosis kanker kolon pada tahun 2017. Rutin kemoterapi dan dinyatakan bersih, ternyata sel kanker kembali tumbuh. Saat jalani kemo kembali, saya mengalami pendarahan dan setelah di-biopsi, ketahuan ada tumor di ovarium saya.

Sejak tahun 2019, saya harus menjalani pengobatan untuk kanker kolon dan kanker ovarium yang saya derita. Saya harus rutin kemoterapi.

Awalnya ketahuan kanker kolon, saya hanya merasakan sesak napas dan ketika di-rontgen paru-paru saya sudah terendam air. Saya dirawat di RS Pelni Jakarta selama kurang lebih 1 bulan. Setiap 2 hari sekali cairan di paru-paru harus disedot. 

Perut saya juga semakin membesar waktu itu. Dokter pun mengambil cairan di perut untuk dilakukan pengecekan. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada sel kanker di cairan tersebut tapi belum dapat dipastikan dimana kanker itu. 

Karena RS Pelni tidak mempunyai alat petscan untuk pemeriksaan lebih lanjut, saya menjalani petscan di RS MRCCC Siloam Semanggi. Ternyata sel kanker ada di usus besar. Sebelum operasi pengangkatan tumor, saya harus jalani kemo terapi infus  dan pemotongan usus sepanjang  6 cm. Saya juga harus menggunakan kantong kolostomi. Saya juga menjalani kemo oral yakni dengan minum obat rutin.

Dinyatakan bersih dari kanker, saya merasa sangat bersyukur. Namun 6 bulan kemudian ternyata sel kanker kembali tumbuh. Saya pun harus kembali jalani kemo. Saya tak pernah membayangkan saat kemo, saya mengalami pendarahan yang usai di-biopsi ternyata ada tumor di ovarium. 

Saya harus berjuang melawan 2 kanker di tubuh saya, kanker kolon dan kanker ovarium sejak 2019. Saya harus kembali menggunakan kantong kolostomi dan usus halus saya harus dipotong sepanjang 120 cm.

Sampai saat ini saya masih menjalani kemoterapi untuk melawan kanker ovarium. Sedangkan untuk kanker kolon kemo dihentikan sementara. Kondisi saya cepat sekali lelah dan mengalami dehidrasi sehingga saya harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas.

Saya ingin bisa terus jalani pengobatan kanker dan bisa sembuh. Namun biaya pengobatan yang tidak ditanggung BPJS menjadi kendala. Belum lagi biaya operasional pengobatan dan kebutuhan hidup lainnya. 

TemanBaik, ayo bantu Nuri yang tengah berjuang lawan kanker ovarium dan kanker kolon ini. Tanam kebaikan selagi masih ada kesempatan dengan berdonasi melalui BenihBaik.com