Benihbaik_2025-11-25_176406481669257e30e1dd0.jpeg
Kesehatan

Terjatuh dan Pingsan Sendirian di Rumah, Pak Edison Berjuang Melawan TB Paru

Rp 40.000 dari Rp 3.287.000

82 hari lagi

Penerima Donasi

anon
Edison Purba Identitas terverifikasi user
anon
Surat Rujukan Tervalidasi oleh Tim Benihbaik.com user
anon
Surat Hasil Laboratorium Tervalidasi oleh Tim Benihbaik.com user
anon
Surat Rincian Biaya Pengobatan Tervalidasi oleh Tim Benihbaik.com user
anon
Rekening Penerima Rekening Penerima terverifikasi user

“Cobaan ini terasa begitu berat. Baru sembilan bulan lalu, aku kehilangan istriku tercinta yang wafat setelah berjuang panjang melawan kanker rahim.  Disaat aku masih berusaha bangkit dari kehilangan itu, aku justru didiagnosa sakit paru-paru.”

“Ketika sakitku kambuh, aku bisa terkapar hingga tak sadarkan diri. Ironisnya,  tanpa ada seorang pun yang tahu, aku hanya tergeletak sendiri di rumah menahan sesak napas.  Jarak rumah ke rumah sakit mencapai 50 km, sementara aku tak lagi memiliki biaya dan kekuatan fisik untuk berobat.”

Perkenalkan, aku Edison Purba (60 thn). Penyakit yang menyerang pernapasanku ini mulai muncul ketika usiaku 53 tahun. Awalnya, aku tidak terlalu memikirkan keluhan sesak napas yang sering datang. Toh, aku masih bisa beraktivitas seperti biasa. 

Namun seiring waktu, sesak napasku semakin parah. Setiap malam, rasanya seperti ada yang mengganjal di dadaku setiap kali menarik napas. Melihat kondisiku yang terus memburuk, almarhumah istriku saat itu tidak tega dan langsung membawaku ke rumah sakit. Disanalah dokter mendiagnosaku mengalami TB Paru.

Seminggu aku dirawat di rumah sakit, akhirnya aku menjalani operasi bikroskopy untuk melihat kondisi paru-paruku. Tapi sampai sekarang, kondisiku masih lemah, napasku berat, dan aku tetap memerlukan perawatan. Aku tidak lagi mampu bekerja seperti dulu.

Alat bantu oksigen kini menjadi sahabat yang selalu menempel di hidung dan mulutku. Hanya dengan itu aku bisa bernapas.  Hidupku serba terbatas, bahkan motor butut peninggal almarhumah istriku, satu-satunya kenangan yang masih ada, terpaksa kujual untuk biaya berobat. 

Selama ini, untuk kebutuhan sehari-hari, aku hanya bergantung pada bantuan anak dan tetangga yang iba melihat keadaanku. Warga sekitar sering mengantarkan makanan dan minuman saat aku tak mampu apa-apa selain berbaring pasrah di rumah.

Aku benar-benar kebingungan untuk biaya pengobatanku. Saat ini aku masih membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya. 

#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Pak Edison tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Pak Edison!

pak

Belum ada aktivitas terbaru penggalang dana

Fundraiser

gamber-fundraiser

Bantuan itu bukan sekadar uang lho, TemanBaik!

Dengan menjadi Fundraiser, kamu bisa mengumpulkan uang untuk galang dana ini dengan mengetuk hati teman-temanmu yang ingin membantu.

Jadi Fundraiser

Bantu Campaign Lainnya