Suster Klara Berjuang Merawat Sebagian Anak Disabilitas

Panti Asuhan Karya Faomasi Zoaya menjadi pelabuhan terakhir bagi anak-anak yang dibuang, dilupakan, bahkan tak pernah diharapkan. Panti ini lahir dari hancurnya hati Suster Klara (70 thn), melihat bayi-bayi tak berdosa yang dibuat ke tempat sampah akibat cacat. 

Selain itu, banyak pula yang menitipkan anak di panti akibat hubungan terlantar. Orang tua mereka beralasan agar anak dijaga hanya seminggu karena masalah keluarga, tapi hingga tahun demi tahun berganti, anak tersebut tak pernah dijemput lagi.

Di usia senjanya, Suster Klara menjadi satu-satunya pelindung bagi anak-anak ini. Sejak 2015 lalu, merawat mereka dengan cinta tak bersyarat, seolah mereka darah dagingnya sendiri di rumah sewaan kawasan Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli, Sumatera Utara.

Tanpa donatur tetap, ada 60 anak berada di panti, 10 diantaranya disabilitas. Atap bocor membuat tubuh kecil mereka lembab dan menggigil ketika hujan deras. Belum lagi perasaan resah dan ketakutan mereka karena bangunan akan tergenang banjir hingga berhari-hari.

Dapur yang hanya mampu menghidangkan nasi dan kuah sayur sebagai pengisi perut untuk mereka bertahan hidup. Mereka juga harus mencuci pakaian di sungai yang jaraknya jauh dari tempat tinggal karena sulit air. Bahkan, bertahun-tahun mereka tidak punya fasilitas untuk anak disabilitas.

Sebelumnya, Suster Klara beternak untuk memenuhi kebutuhan anak-anak. Tapi kini kondisinya tak sekuat dulu, Ia hanya mengandalkan orang-orang sekitar yang tergerak hatinya untuk menolong. Saat ini panti sangat membutuhkan biaya membeli sembako dan perbaikan tempat tinggal yang layak.

Cinta yang begitu besar dalam hatinya Suster Klara mampu mengalahkan semua bentuk kekecewaan, kelelahan dan kekurangan. Bukan karena mampu, tetapi karena tak tega melepaskan tangan-tangan mungil yang menggantungkan harapan padanya.

#TemanBaik, mari bantu Suster Klara untuk terus merawat anak-anak terlantar dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!