Kanker Neuroblastoma Buatku Kesulitan Bernapas dan Harus Kemoterapi

Aku pengen sembuh supaya bisa sekolah dan mengaji lagi seperti dulu. Capek kalau harus terus bolak-balik kemoterapi. Aku juga tidak tahan, rasanya sakit sekali, Ka. 

Hai Ka!

Kenalin, aku Adnan (11th), dan ini foto aku bersama kedua orang tuaku waktu kondisiku masih sehat. Sekarang aku lagi sakit Ka. Tahun 2021, aku didiagnosis kanker neuroblastoma. 

Pada bulan Agustus 2021, dadaku selalu sakit kalau lagi bernapas, muntah, dan demam sampai 39,8 derajat. Saat itu aku langsung dibawa ke IGD RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. 

Ternyata setelah dirontgen oleh dokter, ada benjolan di dalam rongga dadaku yang membuat sempitnya pernapasanku. Itulah kenapa aku selalu merasa sakit dan sesak Ka. Dokter bilang aku harus operasi di bagian rongga dadaku. 

Jujur Ka, kalau dibayangkan rasanya takut banget, apalagi setelah operasi aku sempat kritis sampai tidak sadarkan diri selama 10 hari. Aku mengalami pendarahan di bagian paru-paru dan lambung. 

Setelah dioperasi dan pengambilan sampel sumsum tulang belakang, orang tuaku terkejut dengan hasilnya. Hasilnya, aku menderita kanker neuroblastoma stadium 4. Ini adalah jenis kanker yang langka dan harus menjalani proses kemoterapi selama 20 bulan di RSUP Dr Sardjito.

Aku tidak begitu tahu bahayanya penyakitku, yang jelas orang tuaku sangat sedih setelah mendengar karena keadaanku bisa memburuk kapan saja kalau tidak diobati. 

Kemoterapi yang aku jalani mengharuskan aku dan kedua orang tua bolak balik dari Wonosobo ke RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta. Itu menghabiskan banyak sekali biaya sekali pergi, Ka. 

Bapak yang bekerja sebagai buruh pikul salak, kesulitan mencari biayanya. Makanya, aku membutuhkan bantuan kakak supaya bisa rutin kemoterapi dan cepat sembuh. 

Kakak yang mau bantu aku bisa menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!