Mengidap Kanker Darah, Ali Butuh Kemoterapi Bertahun-tahun

‘Ah, paling cuma sakit pinggang biasa!’ Siapa sangka, keluhan kecil itu mengubah hidup anakku selamanya. Vonis kanker leukimia akut itu bagai petir di siang bolong.

Belum cukup, Tuhan menguji kami lebih dalam, suami dipecat dari perusahaan disaat biaya pengobatan anak membengkak! Suami terpaksa banting setir jadi pengemudi ojek, kami harus tetap optimis berjuang demi kesembuhan anak kami. -Peni Widya, orang tua Ali-

Anakku, Ali El Zibur (16 thn), mengeluh saat pulang pulang sekolah. ‘Ma, pinggangku sakit seperti ditusuk,’ kalimat sederhana yang menjadi perjalanan beratnya. Awalnya hanya diagnosis saraf kejepit oleh dokter klinik, kami pulang hanya diberi obat pereda nyeri. 

Tapi dua hari kemudian, sakit pinggangnya menyebar ke paha. Neneknya yang khawatir berusaha memijat, tapi sakitnya makin menjadi-jadi sampai anakku terjatuh karena kakinya lemas. Ia sampai mengesot karena tak sanggup lagi berjalan.

Panik sekali! Aku langsung membawanya ke rumah sakit. Hatiku bagai dihantam batu besar, ternyata anakku didiagnosa kanker darah. Transfusi darah sudah dilakukan, tapi aku malah mendapat kabar lebih buruk, ada tumor juga di tulang belakang anakku.

Tangisku pecah, aku takut kehilangan anakku satu-satunya. Ribuan nasihat aku terima, memaksaku untuk tegar dan menerima kenyataan pahit ini. Hanya kekuatan hati, perjuangan, dan doa yang bisa menguatkanku dan anak saat ini. 

Masa remajanya terenggut, digantikan hari-harinya yang diisi operasi, kemoterapi serta akupuntur. Bahkan untuk sekedar tidur pun, Ia tidak bisa tenang, kakinya sering sakit seperti kesetrum. Perih sekali saat anakku berkata, ‘Ma, Ali pengen sekolah, pengen bisa jalan lagi.’

Selain itu, tantangan finansial juga menghimpit. Warung sembako yang dulu jadi sumber kehidupan sudah dijual untuk pengobatan selama ini. Penghasilan suami tidak mencukupi, bahkan hanya untuk ongkos berobat anak dari rumah kami di Kalideres, Jakarta Barat, ke rumah sakit yang juga berada di Jakarta Barat. Belum lagi biaya obat yang tidak dicover BPJS, pampers, susu, kursi roda, dan kebutuhan lainnya.

#TemanBaik, mari bantu Ali untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!