Benihbaik_2025-12-19_176613313769450d91c4b1c.jpeg
Anak

Selain Harus Operasi Cangkok Jantung, Amanda Juga Berjuang dari TB Paru dan Gizi Buruk

Rp 334.000 dari Rp 15.285.000

82 hari lagi

Penerima Donasi

anon
Siti maunah Identitas terverifikasi user
anon
Rekening Penerima Rekening Penerima terverifikasi user
anon
Lokasi Kab. Serang

“Anakku harus operasi cangkok jantung! Kenyataan itu menghantamku tanpa ampun. Aku tak sanggup membayangkan dadanya yang kecil harus dibelah, dan digantikan jantung orang lain. Ia bahkan belum merasakan tawa dan bebas seperti anak-anak lain, tapi beban dunia seolah dipundaknya.”

“Hingga saat ini, anakku masih harus menempuh perjalanan panjang dari Serang, Banten, ke Jakarta demi pengobatan yang tak boleh terhenti.  Wajah dan tubuhnya yang lemah penuh dengan selang medis, matanya yang sayu seolah mengartikan semua rasa sakit yang Ia tahan.” -Siti Maunah, Orang tua Amanda-

Anakku, Amanda Nisa Hafiza (5 thn), dinyatakan menderita TB Paru saat usianya yang beru 6 bulan. Saat itu Ia terus demam tinggi tanpa henti sampai dirawat 2 minggu di rumah sakit. Bahkan, Ia dipulangkan dari rumah sakit masih dalam keadaan tak kunjung membaik.

Aku bingung dan cemas, apalagi kondisi anakku semakin memburuk meski sudah minum obat. Anakku sampai dirujuk ke rumah sakit lainnya, tapi kondisinya tetap tak menunjukkan titik terang. Dalam keputusasaan, aku memutuskan menghentikan pengobatan dan mencoba kembali mencari pertolongan di rumah sakit lain. 

Akhirnya semua terjawab! Selain TB Paru, anakku juga mengalami pembengkakan jantung dan gizi buruk. Dadaku terasa sesak, rasa bersalah menyelimutiku, selama ini anakku menahan penyakit mematikan sendirian di tubuhnya, tanpa siapa pun benar-benar tahu.

Sejak saat itu, aku tak pernah berhenti berjuang membawanya berobat. Namun tubuhnya mulai berubah. Seluruh badannya membengkak, kaki dan tangannya membesar, bibirnya membiru. Setelah dua tahun pengobatan, dokter merujuk Amanda untuk melanjutkan perawatan ke rumah sakit di Jakarta.

Kondisi anakku menurun drastis, Ia sampai masuk ICU di rumah sakit Jakarta akibat sesak napas hebat. Aku panik luar biasa, ketika dokter mengatakan anakku nyaris mengalami henti napas. Untuk bertahan hidup, anakku harus menghabiskan 8 liter oksigen, hanya agar napasnya tetap ada.

Saat ini, anakku harus bolak-balik ke rumah sakit di Jakarta. Ia belum bisa melakukan aktivitas apapun, Ia harus ikut terapi untuk mengejar tumbuh kembangnya yang terhambat. Pengobatan anakku masih sangat panjang, terlebih operasi yang dibutuhkan belum bisa dilakukan.

Aku benar-benar kehabisan jalan. Suamiku hanya bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan terbatas. Aku sudah menggadaikan kendaraan, bahkan tak jarang meminjam uang tetangga, hanya untuk ongkos membawa anakku berobat jauh ke Jakarta.

Di luar biaya transportasi yang besar, kami juga harus menanggung obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS, alat bantu napas oksigen, uap nebulizer, sepatu untuk terapi, dan kebutuhan lainnya.

#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Amanda tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Amanda!

pak

Belum ada aktivitas terbaru penggalang dana

Fundraiser

gamber-fundraiser

Bantuan itu bukan sekadar uang lho, TemanBaik!

Dengan menjadi Fundraiser, kamu bisa mengumpulkan uang untuk galang dana ini dengan mengetuk hati teman-temanmu yang ingin membantu.

Jadi Fundraiser

Bantu Campaign Lainnya