Impian Anak Petani Jadi Konten Kreator Terhalang karena Kanker Otak

‘Umur Dewi tinggal beberapa jam lagi!’ kata dokter memecah tangis kami. Tuhan, apakah kali ini kami harus pasrah kehilangan Dewi? Hingga tiba-tiba suara Dewi memecah keheningan yang mencekam, Ia bangun dari koma dan memanggil ‘Ibu! haus.’

Dewi ingin terus hidup! Saat itu saya bertekad mengumpulkan biaya untuk pengobatan Dewi. Setiap jam 9 malam saya akan pergi mengamen, mengumpulkan koin demi koin yang menjadi secercah harapan untuk Dewi. 

Perkenalkan, saya Krisna (24 thn), kakak dari Dewi Wulan Sari (13). Adik saya sedang berjuang melawan kanker otak. Penyakit ini begitu kejam, melumpuhkan separuh tubuh kiri dan area wajah sebelah kanan Dewi. Sekedar berdiri saja kini Dewi tidak bisa.

Mimpi buruk Dewi diawali ketika tiba-tiba Ia muntah terus-menerus dan susah buang air, lalu berubah kondisinya menjadi kritis. Ketakutan semakin menguasai hati kami ketika akhirnya Dewi mengeluhkan tangan dan kakinya lemas, tak bisa digerakkan sama sekali. 

Setelah itu, hari-hari Dewi lebih banyak diisi dengan 3 kata, yaitu kritis, koma, dan pulih. Tidak ada operasi, jalan kesembuhan Dewi hanya rutin kemoterapi. Orang tua kami yang bekerja sebagai buruh tani tidak sanggup membiayai pengobatan yang terus membengkak, akhirnya Papa menggadaikan tanah. 

Namun meski beban yang kami hadapi begitu berat, bagaimana mungkin kami menyerah ketika melihat besarnya semangat Dewi untuk sembuh tak pernah padam? Setiap hari Dewi tidak pernah lelah berusaha, Ia selalu bertekad untuk berlatih berdiri dengan dipegangi.

Dewi selalu berkata dengan penuh harap, ‘Ma, pengen sembuh, pengen bisa berjalan lagi ketemu teman-teman di sekolah.’ Tubuhnya yang lemah itu juga menyimpan impian yang besar, kelak ingin jadi konten kreator katanya, berbagi cerita kepada dunia. Tuhan, jawablah harapan adikku!

Sayangnya, semangat Dewi dan upaya kami semua membiayai pengobatan Dewi masih jauh dari kata cukup. Pengeluaran ini cukup besar, diantaranya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, pampers, fisioterapi dan kebutuhan lainnya.

#TemanBaik, mari bantu Dewi untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!