Nyawa Anak Petani Terancam Lumpuh Otak dan Epilepsi

Diya Syakira Putri (3 thn) tak sengaja meminum air ketuban saat lahir hingga terkadang membuat sesak nafasnya kambuh Tak hanya sampai disitu, di usianya ke-7 bulan, Diya mengalami kejang tanpa demam. Orang tuanya sempat membawanya pengobatan alternatif, tapi tak kunjung ada perubahan.

Hingga akhirnya orang tuanya memutuskan membawa Diya ke dokter, saat itulah pertama kali orang tuanya mengetahui Diya mengalami epilepsi dan kelumpuhan otak. Rasa terkejut tak kuasa dibendung orang tuanya. 

Sejak itu Diya harus menjalani serangkaian penanganan medis dan rutin minum obat. Kini sudah 3 tahun Diya hidup bersama penyakit ini. Kondisinya sekarang masih sering kejang, kadang Diya juga mengalami sesak nafas hingga harus menggunakan alat pernapasan.

Tidak ada tindakan operasi untuk Diya, tapi Ia harus terus menjalani kontrol rutin dan minum obat. Jika tidak pengobatan, kambuh sakitnya bisa jauh lebih parah. Tapi orang tuanya sudah kehabisan biaya, apalagi pengobatan Diya harus bolak-balik dari tempat tinggal mereka di Purworejo ke Yogyakarta.

“Pernah saya pasrah hanya pegang uang Rp20 ribu, hanya untuk bensin membawa anak ke rumah sakit. Tapi tiba-tiba keajaiban muncul, tiba-tiba ada orang di rumah sakit yang memberikan rezeki. Saya sudah sering meminjam uang hingga menahan lapar demi menyisihkan uang untuk pengobatan anak saya. Semoga perjuangan saya selama ini membuahkan hasil yang baik, anak saya bisa sembuh.” -Dwi Rokhayatu, orang tua Diya-

Ayahnya hanya bekerja sebagai petani dan kerja serabutan. Sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Diya membutuhkan dana untuk obat yang tidak tercover BPJS, biaya transportasi, susu, vitamin, pampers, dan kebutuhan Diya lainnya.

Ibunya sangat berharap Diya bisa sembuh, bisa seperti anak lainnya yang bisa sekolah dan mengejar cita-citanya.

#TemanBaik, mari bantu Diya agar bisa melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!