Gibran Berjuang Sembuh dari Penyakit Jantung

“Baru sebentar rasa lega kami usai anak operasi di Jakarta, kami dapat kendala lagi. Ketika pulang kampung kondisi sawah kering, sehingga suami yang bekerja sebagai petani tidak punya pekerjaan lagi. Sementara anak masih harus kontrol rutin ke rumah sakit, akhirnya suami bekerja cari ikan. Tapi penghasilannya sangat jauh dari kata cukup untuk pengobatan anak.” -Sobikha, orang tua Gibran-

Masalah kesehatan mulai dialami anak saya, Muhammad Gibran Annafis (5 thn), saat usianya 9 bulan. Ia gampang demam, batuk, dan flu. Saat usianya 1 tahun, saya memutuskan membawa anak periksa karena terlalu sering sakit. Tapi dokter tidak ditemukan kelainan pada anak saya.

Hingga usianya 3 tahun, anak saya mengalami muntah-muntah dan tubuhnya panas-dingin. Saat dibawa periksa, ternyata anak saya didiagnosa kelainan jantung. Bukan main saya terkejut dan sedihnya, tapi saya memaksakan diri untuk kuat demi anak saya.

Penyakit ini membuat anak saya tidak bisa gemuk, sering sesak, tidak bisa tumbuh normal seperti anak seusianya. Akhirnya anak saya dirujuk ke rumah sakit di Jakarta untuk kateterisasi jantung dan baru saja menjalani operasi bedah jantung.

Syukurlah, anak saya juga nurut untuk rutin minum obat sehingga kondisinya perlahan membaik. Anak saya juga sudah punya nafsu makan yang baik, tapi Ia tidak bisa berlari maupun loncat-loncat seperti anak lainnya karena tidak boleh kelelahan. 

Anak saya masih harus kontrol rutin di 2 rumah sakit, yaitu di rumah sakit daerah Brebes dan rumah sakit di Jakarta. Saya sudah kehabisan biaya untuk pengobatan anak selama ini, bahkan anak saya yang lain tidak bisa lanjut sekolah demi pengobatan Gibran.

Selain transportasi ke rumah sakit, anak saya juga butuh biaya untuk obat yang tidak dicover BPJS, biaya hidup ketika di Jakarta dan kebutuhan Gibran lainnya.

#TemanBaik, mari bantu Gibran agar bisa melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!