Sudah 21 Tahun, Belum Sempat Operasi dari Jantung Bocor Bawaan

Mudah-mudahan tahun ini, anakku bisa mendapatkan jadwal operasi. Walaupun, terasa sangat berat, tapi ia harus sembuh dan melanjutkan pendidikannya.

Ini anakku, Sri Sugiarti (21th). Kami berasal dari Desa Buntet, Kab. Cirebon, Jawa Barat. Saat ia masih dalam kandungan, ia lahir bersamaan dengan air (kembar air). Kondisinya kuning dan nggak menangis kencang seperti bayi pada umumnya.

Setelah usianya 1 bulan, ia batuk nggak berhenti-berhenti. Tidurnya gelisah terus. Badannya juga membiru. Kata dokter, ia mengidap penyakit batuk seratus hari dan flek. Saat itu, kami belum ikut program jaminan kesehatan dari pemerintah. Ayahnya pekerja swasta dan tidak juga terjamin dari desa. 

Baru di umurnya yang ke-5, ia dirujuk ke klinik menggunakan jamsostek. Lalu, dokter langsung mengira ia mengalami penyakit jantung bocor pediatrik (bawaan lahir). Dengan gejala-gejala seperti, mudah lelah, beberapa area tubuh menjadi biru saat kelelahan atau terlalu lama kena air, juga sulit mengatur napas. Akhirnya, kami, orang tuanya, memutuskan untuk menjalani pengobatan di RS Harapan Kita, Jakarta.

Sekarang, anakku sudah berumur 21 tahun dan belum pernah sekalipun tindakan operasi. Mudah-mudahan tahun ini, ia bisa menjalani operasi, agar efek dari jantung bocornya nggak semakin parah. Sejauh itu, kami biasa memberikannya ramuan jamu tradisional dan vitamin setiap hari.

Aku dan suami menjalankan usaha warung kelontong. Sebulan, paling cuma bisa dapat 1 juta-an, itu pun sudah termasuk biaya kami sehari-hari. Kami tetap bersyukur, anakku masih semangat sekolah. Walaupun, belum melanjutkan ke jenjang kuliah, karena terkendala sakitnya itu.

Sekarang, kami benar-benar membutuhkan biaya untuk pengobatan yang tidak ditanggung oleh BPJS, mengingat kami juga harus bolak-balik Cirebon - Jakarta.

Yuk, TemanBaik! Bersama-sama kita memberikan jembatan kebaikan kepada Sri Sugiarti, demi kesembuhannya. Klik tombol Donasi Sekarang di bawah ini, ya!