Alami Putus Sekolah, Anak Yatim Ini Tak Bisa Raih Cita-Cita
Rp 310.000 dari Rp 20.000.000
Penggalang Dana
Penerima Donasi
Sebagian anak terlahir dari keluarga berkecukupan dan sebagian lain terlahir dengan tulang yang lebih kuat untuk bisa bertahan hidup tanpa sosok seorang ayah, yang mana ayah mempunyai tugas untuk mencarikan nafkah guna demi membesarkan anak-anaknya hingga bisa bersekolah dan menggapai cita asa di masa depan.

Lain dari anak pada umumnya Sunenti harus putus sekolah dan terhenti di bangku sekolah kelas 4 SD karena sang Ibu tak bisa membiayai ia bersekolah belum lagi ada Adiknya Sunenti yang masih kecil, kebutuhan pokok berupa makan saja kadang tidak ada apalagi harus membiaya sekolah yang makin kian mahal biayanya.

Sunenti Gadis Kecil 12 tahun ini hidup dalam bayang-bayang ketakutan. beberapa tahun yang lalu ayahnya meninggal dunia akibat sakit yang di derita sejak sang ayah meninggal ia dulu sempat di rawat oleh sang nenek namun selang waktu tak lama sang nenek pun meninggal.
Sejak saat itu pula pengasuhan kembali lagi pada sang ibu, bukan tak ingin mengasuh melainkan sang ibu tak ingin membawanya hidup dalam kesusahan. Ya, takdir berkata lain dan sekarang ibunya yang harus mencarikan nafkah untuk sehari-hari dari memilah sampah di Kawasan kumuh TPST Bantar Gebang Bekasi.

Sunenti,Adiknya dan sang ibu Tinggal di lingkungan kumuh dan tak layak huni tak jauh dari TPST Bantar Gebang, sang ibu Berpenghasilan dari memulung sampah bermandikan keringat seharian berada di atas tumpukan gunung sampah dengan penghasilan 15-30 ribu sehari. Uang yang didapatkan sang ibu dipakai untuk mencukupi segala kebutuhan rumah tangga seperti bayar kontrakan, makan juga kebutuhan sang adik kecil nya Sunenti.
Bisa terbayangkan perjuangan sang Ibu demi mencukupi kebutuhan sehari-hari kedua anaknya. Mungkin di antara kita ada yang pernah tau atau bahkan pernah kesana, TPST Bantar Gebang adalah pembuangan sampah terbesar di jabodetabek, yang mana jika ibunya Sunenti sedang mencari sampah lalu hujan maka bau tak sedap akan terasa.

Terlebih sang ibu memiliki kekurangan dalam pendengarannya, terkadang Sunenti harus agak keras suaranya jika meminta sesuatu atau berkomunikasi dengan ibunya, sudah sejak lama ibunya Sunenti memiliki pendengaran yang kurang.
#TemanBaik, masa depan Sunenti masih sangat panjang. Cita-citanya sebagai seorang Guru rasanya masih terlalu tinggi dan jauh untuk dicapai. Bantuan dari #TemanBaik, Sunenti dan keluarganya bisa mendapatkan secercah harapan untuk bertahan.

Tak hanya mendoakan dan berdonasi, #TemanBaik juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang membantu keluarga Sunenti dan keluarga dhuafa lainnya.
Belum ada aktivitas terbaru penggalang dana
Fundraiser
Bantuan itu bukan sekadar uang lho, TemanBaik!
Dengan menjadi Fundraiser, kamu bisa mengumpulkan uang untuk galang dana ini dengan mengetuk hati teman-temanmu yang ingin membantu.
Bantu Campaign Lainnya
Ibu Harus Banting Tulang Sendirian, demi Operasi Jantung Bocorku
Dwi Setiyo rini
Rp 17.123.061
36 hari lagi
Derita yang Datang Dua Kali, Kanker Payudara Ganas Istriku Kambuh Lagi
Leonardus hPasribu
Rp 900.001
53 hari lagi
Anak Petugas Kebersihan Berjuang dari Sakit Jantung
Yuni Monisia
Rp 4.838.002
59 hari lagi
Penyakit Langka Menggerogoti Lambung dan Kerongkongan Balkis
Balkis Mukarramah Arabia
Rp 718.000
72 hari lagi
Tubuhnya Kaku! Heni Berjuang dari Perkembangannya yang Terhambat
Yurniwanti
Rp 1.413.001
2 hari lagi
