3 Tahun Tak Berdaya karena Pembengkakan Usus dan Lambung Akut

Pembengkakan usus dan lambung akut yang diderita ibu saya, membuatnya kini hanya bisa terbaring lemah dan harus mengonsumsi obat-obatan setiap hari. Total biaya untuk obat-obatan itu mencapai belasan juta.

Awal mulanya, Bu Muryati (67 tahun) ibu saya jatuh dari kamar mandi. Kemudian ibu mengeluhkan sakit yang parah di perutnya. Saya langsung bawa ibu berobat ke Puskesmas Ciputat, dan dokter bilang ibu maag.

Pulang dari puskesmas, kondisi ibu tak kunjung membaik. Berat badannya justru turun drastis sebanyak 25 kg. Sebagai anak saya khawatir dengan kondisi ibu, lagi-lagi saya bawa ibu ke klinik dan dari klinik harus dirujuk ke RSUD Tangerang. 

Setelah menjalani pemeriksaan, ibu dinyatakan menderita asam lambung akut dan pembengkakan pada usus. Saya pun mulai kebingungan mencari biaya pengobatan untuk ibu. Penghasilan saya sebagai marbot masjid dan freelancer di bawah Rp 2 juta hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. 

Akhirnya, ibu terpaksa kami rawat di rumah Cipayung-Ciputat, dengan diberikan obat, karena ibu tidak memiliki BPJS Kesehatan. Kami sudah berusaha membawa ibu berobat kesana-kemari dan minum obat herbal. Namun belum juga pulih, bahkan kalau ia kambuh harus disuntik di puskesmas. 

Kondisinya semakin mengkhawatirkan. Tubuh ibu saya sekarang lemas dan hanya bisa berbaring. Terhitung sudah 3 tahun ibu seperti ini semenjak divonis pembengkakan usus dan lambung akut. 

Sampai saat ini, ibu masih harus mengonsumsi obat harian yang kalau dijumlahkan semua mencapai belasan juta.

TemanBaik, maukah membantu saya demi ibu? Jangan biarkan penyakitnya terus menyerang dan membuat ibu lemah. Bantuan TemanBaik dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang!