10 Tahun Napasku Bergantung pada Alat Trakeostomi, Sakit Sekali

Apakah TemanBaik bisa membayangkan bagaimana sakitnya bernapas dengan memakai alat trakeostomi? Mungkin kita masih diberi keberuntungan bisa bernapas dengan lega tanpa memakai alat apapun, namun tidak dengan Bu Rosyidah (37 tahun).

Kecelakaan bus yang menimpa Bu Rosyidah pada tahun 2013 silam membuatnya harus menerima takdir pahit. Sempat mengalami koma cukup lama di RS Zam Zam Jatibarang pasca-kecelakaan.

Akibat dari kecelakaan itu, dokter mendiagnosis Bu Rosyidah tidak bisa berbicara dan napas melalui hidung, sehingga harus dialihkan ke tenggorokan dengan menggunakan alat trakeostomi yang dipasang di lehernya.

Hari demi hari bahkan hitungan tahun dilewati Bu Rosyidah dengan cara bernapas yang sebelumnya tidak pernah ia bayangkan. Kini kondisinya semakin parah, rambutnya mulai rontok.

Sering kali Bu Rosyidah menangis mengingat ia yang dulu bisa bernapas lega. Kini untuk bernapas saja ia sampai menangis menahan sakitnya. 

Alat trakeostomi yang dipakai pun harus diganti setiap 6 bulans ekali dengan biaya yang sangat mahal, yaitu sekitar Rp 2.500.000. Dari mana ia bisa mendapatkan uangs ebanyak itu sedangkan suami hanya bekerja sebagai buruh las. 

"Mustahil rasanya istri saya bisa dioperasi agar bisa berbicara kembali seperti dulu, untuk bertahan hidup saja dengan penggantian alat tidak kuat membelinya apalagi untuk operasi uang dari mana lagi bingung dan sangat sedih," ucap sang suami.

Bahkan setiap kontrol saja mereka harus menjual barang-barang yang tersisa di rumah. 

Besar sekali harapan Bu Rosyidah dan suami untuk mendapatkan bantuan dan keajaiban agar Bu Rosyidah bisa segera operasi. Ia ingin sembuh dan bernapas dengan normal seperti dulu tanpa bantuan alat trakeostomi.

TemanBaik, tegakah melihat Bu Rosyidah bernapas kesakitan dengan alat trakeostomi? Ayo kita saling bantu dengan cara klik Donasi Sekarang