Ajaib! Meski Alami Berbagai Kerusakan Otak, Shadiahana Patahkan Diagnosa Dokter
Rp 868.000 dari Rp 23.987.000
Penggalang Dana
Penerima Donasi
“Anakku mengalami meningitis, yaitu ada peradangan selaput otak di area pelipisnya hingga Ia menglami gangguan memori. Penyakit ini menimbulkan komplikasi pada lain, seperti cerebral palsy (lumpuh otak), epilepsi (gangguan saraf), mikrosefali (ukuran otak lebih kecil), sklerosis hipokampus (pengerasan jaringan otak), pneumonia dan Tb Paru.”

“Setiap kejang, kepalanya terasa begitu sakit hingga Ia menjadi linglung. Ia belum bicara, jadi satu-satunya cara ia mengekspresikan rasa sakitnya adalah dengan memukul kepalanya sendiri, bahkan menjedotkannya ke lantai. Tuhan, aku frustasi sekali, seandainya bisa, biarlah aku saja yang menanggung sakit itu…” -Cecilia Kencana, Orang tua Shadiahana-

Dokter mengatakan bahwa anakku, Shadiahana (1 thn), akan menjadi pasien seumur hidupnya. Perkataan dokter itu bagai menamparku bertubi-tubi. Tapi aku tahu,aku tidak boleh menyerah, karena kalau aku lemah, siapa lagi yang akan menjadi kekuatan bagi anakku?

Pada usia 8 bulan tepatnya, awal mula Hana mengalami kejang hingga bibirnya mencong ke kiri, matanya mendelik ke kiri atas, dan seluruh tubuhnya kaku. Dua puluh hari lamanya anakku berjuang melewati masa kritis, dengan kondisi anemia akut dan masalah pencernaan.

Sejak itu, kondisi anakku sering kejang tak terkendali, obat-obatan bahkan tak lagi meredakannya. Ia harus dibantu alat oksigen setiap kali sesak, dan minum pun hanya bisa melalui selang NGT. Setiap kali melihatnya berjuang seperti itu, rasanya dadaku sesak.

Tak usah ditanya, tentu saja mentalku pernah jatuh. Apalagi ketika dokter bilang anakku tidak bisa jalan seumur hidup dan akan menjadi bayi selamanya. Saat itu, aku hanya bisa bersujud dan berdoa, memohon kepada Tuhan agar memberi kesembuhan bagi anakku.

Keajaiban datang, suatu hari anakku tiba-tiba bisa berdiri dan berjalan ke arahku! Langkahnya mungkin goyah, tapi bagiku itu adalah bukti nyata bahwa Tuhan masih menulis cerita indah untuknya. Aku merinding, anakku sangat gigih untuk kesembuhannya.

Namun perjuangan kami belum berakhir. Setiap kali penyakitnya kambuh, rasa takut kembali menyelimuti rumah kami. Bahkan, suamiku tak berani meninggalkan Hana ketika tidur, sehingga tiap hari kami bergantian menjaga. Selain itu, kami juga sangat khawatir dengan biaya pengobatannya.

Suamiku bekerja sebagai operator mesin bordir komputer dan di beberapa tempat lainnya untuk memenuhi kebutuhan medis anak kami. Ia bekerja dari jam 7 pagi hingga jam 11 malam. Itu pun penghasilannya sering kurang, hingga aku harus pinjam uang lagi.

Segala upaya aku lakukan, meski harus tidak makan dengan layak hingga mencicil pengobatan ke rumah sakit. Anakku masih membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat dan alat medis yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya.

#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Shadiahana tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Shadiahana!

-
Pencairan Dana Rp 601.300
Ke rekening ****6225 a/n Cecilia kencana
Dana digunakan untuk 1. Susu neocate junior Rp400.000 2. Pampers baby happy Rp50.000 × 4 = Rp200.0002025-11-06 10:27:06
Fundraiser
Bantuan itu bukan sekadar uang lho, TemanBaik!
Dengan menjadi Fundraiser, kamu bisa mengumpulkan uang untuk galang dana ini dengan mengetuk hati teman-temanmu yang ingin membantu.
Bantu Campaign Lainnya
Bantu Ridwan Melawan Penyakit Kronis Yang Bersarang Ditubuhnya
Bela Sumartina
Rp 0
110 hari lagi
Derita yang Datang Dua Kali, Kanker Payudara Ganas Istriku Kambuh Lagi
Leonardus hPasribu
Rp 40.000
89 hari lagi
Derita Kelainan Jantung, Kondisi Anak Petani Kopi Ini Tak Stabil dan Sering Drop
Nur Sofiati
Rp 16.658.000
80 hari lagi
Sudah menjalani Operasi 7 Kali! Leher Haziq dilubangi Akibat Penyakit Jantung
Sarmina
Rp 1.745.000
87 hari lagi
Berawal dari Terbentur Ubin, Arberico Ketahuan Sakit Cerebral Palsy!
Asih yulianti
Rp 1.108.000
40 hari lagi
