Amira Bertahan dari Jantung Bocor! Harus Operasi Lanjutan di Jakarta

“Saking tak percayanya, aku mendatangi 5 rumah sakit berbeda! Namun, semua jawaban para dokter tetap sama, anakku mengalami jantung bocor. Jujur, aku sempat merasa anakku tak akan mampu bertahan hingga usianya satu tahun, karena untuk sekadar bernapas saja ia sudah begitu kesulitan.”

“Tapi mukjizat Allah itu ada, anakku bahkan bisa bertahan hingga sekarang usianya 2 tahun. Ia adalah bukti nyata, anakku, pejuang kecilku, Ia sungguh kuat…” -Fita Febri, Orang tua Amira-

Tak lama setelah anakku lahir, dokter sudah menduga Amira Nur Aisya (2 thn) memiliki penyakit jantung. Namun, karena kondisinya cukup berisiko, dokter melarang Amira melakukan perjalanan jauh ke rumah sakit di kota. Ia harus menunggu hingga berusia 6 bulan untuk mendapat tindakan.

Namun, di usia 4 bulan, gejala itu mulai terlihat. Amira mulai sering diam, tak lagi mengoceh, tak bisa tengkurap, sering tidur, sesak napas dan tubuhnya membiru. Akhirnya dokter memutuskan Amira tak bisa lagi menunggu, operasi harus segera dilakukan.

Seketika tubuhku lemas, air mataku jatuh tanpa henti. Bukan hanya karena kondisi anakku yang rapuh, tapi juga karena aku tidak memiliki cukup uang untuk membawanya operasi dari Kediri ke Surabaya. Apalagi suamiku baru saja ditipu dalam usaha kecil-kecilannya hingga bangkrut.

Namun, Allah menunjukkan mukjizat-Nya. Tanpa alat bantu oksigen, Amira tetap bertahan.  Itu membuat kami punya sedikit waktu untuk mengumpulkan biaya operasi. Tapi akhirnya, kondisinya semakin lemah dan Ia harus dirujuk ke Jakarta untuk operasi.

Syukurlah, di Jakarta ada keluarga pasien yang berhati mulia, membantu kami mencarikan tempat tinggal dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Amira pun berhasil menjalani operasi bedah di sana. Saat ini, meski ia masih sering sesak napas, tubuhnya membiru, mudah batuk dan cepat lelah, ia tetap berjuang dengan ketegaran yang luar biasa.

Namun, perjuangan kami belum selesai. Amira masih harus menjalani operasi lanjutan di Jakarta. Suamiku bekerja tanpa mengenal lelah, pagi hingga sore menjadi sales buku dan teknisi AC, malam hari berjualan lontong hingga dini hari. Pulang ke rumah pun hanya sebentar, lalu berangkat lagi untuk kerja. 

Semua perjuangan dilakukan suamiku demi pengobatan putri kecil kami, yang membutuh biaya transportasi pengobatan anakku dari Kediri ke Jakarta, obat yang tidak dicover BPJS, tempat tinggal dan makan selama di Jakarta, serta kebutuhan lainnya. 

#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Amira tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Amira!