Afiah, Anak 1 Tahun yang Sedang Melawan Kanker Hati!

Setelah operasi pengangkatan tumor di kepalanya, kini Afiah - berusia 1 tahun 6 bulan - harus menjalani kemoterapi di rumah sakit. 

Saya Sadam (32 tahun), orang tua dari Afiah Syaza. Usianya baru menginjak 1 tahun 6 bulan, tapi ia sudah didiagnosis oleh dokter terkena penyakit kanker hati (high grade glioma).

Kami, sekeluarga tinggal di Jakarta. Pekerjaan saya sehari-hari hanya sebagai pekerja lepas dan ojek online. Penghasilan saya tak menentu. Jika dihitung per bulan, kurang lebih saya hanya mendapatkan 1,5 - 2 juta. Itu pun jika sedang ramai-ramainya. Sementara istri saya, mengurus rumah sebagai ibu rumah tangga.

Kembali lagi ke anak saya, Afiah. 

Pada tahun 2022 lalu, anak saya mengalami pembesaran pada bagian kepala sebelah kiri atau samping mata. Awalnya, saya bawa dulu ia ke puskesmas, tapi karena keterbatasan alat medis, pihak puskesmas merujuknya ke rumah sakit. 

RSUD Cengkareng menjadi tujuan saya untuk pemeriksaan USG. Hasilnya, dokter bilang anak saya baik-baik saja. Syukurlah, saat itu saya merasa tenang dan tidak khawatir. 

Tapi ternyata, sebulan kemudian benjolan di kepalanya semakin besar, bahkan sudah mulai mengenai bagian mata. Saya khawatir benjolan bisa berdampak buruk bagi Afiah.

Tanpa pikir panjang, saya langsung kembali ke RSUD Cengkareng. Dokter pun langsung melakukan pengambilan darah dan CT Scan. Benar saja, ternyata Afiah terserang penyakit tumor. Namun, belum jelas jenis tumornya apa, sehingga ia harus dirawat terlebih dahulu untuk dilakukan tindakan operasi pengangkatan dan pengambilan sampel. Sampel yang diambil berupa daging dan cairan. Dari sampel itulah, baru bisa dipastikan kalau anak saya didiagnosis kanker hati. 

Saya sempat bingung dengan hasil diagnosis dokter. Dia menjelaskan bahwa tumor yang diderita ini adalah jenis tumor hati atau kanker hati. Karena bagian saraf kepala itu terhubung ke hati.

Saat ini, anak saya masih dalam tahap pengobatan. Di usianya yang baru 1 tahun, ia harus melakukan kemoterapi di RS Kanker Dharmais. Saya dan istri belum siap, jika anak saya harus melakukan tindakan operasi kembali. Usianya masih sangat kecil, tentu akan sangat berisiko.

Kendala yang saya alami saat ini adalah beban biaya yang cukup banyak untuk obat-obatan yang tidak bisa ter-cover BPJS, biaya transportasi kami selama bolak-balik rumah sakit, biaya kebutuhan kami selama di rumah sakit - makan, minum, susu, pampers.

TemanBaik yang ingin membantu biaya berobat dan kebutuhan anak kami, bisa menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang!