Pinggul Hazzima Harus Dipasang Besi Akibat Cacat Kelamin dan Kandung Kemih

Bayangkan, sejak umur 1 tahun Hazzima Fiya Daaniyah (7 thn) hidup dengan besi yang terpasang di sekeliling pinggulnya! Ia mengalami cacat kelamin dan kandung kemihnya berada di luar janin, kelainan langka yang ada di Indonesia. Sanggupkah membayangkan masa depan yang harus dilalui Hazzima jika kondisinya dibiarkan? 

Ironisnya, kelahiran Hazzima yang saat itu disambut rasa syukur karena tampak sehat, ternyata tak seindah yang diduga. Senyum orang tuanya luntur ketika anak perempuannya ini didiagnosa kelainan bawaan yang mencakup cacat pada kelamin, tulang panggul, usus, serta organ reproduksinya.

Dokter bilang Hazzima harus melalui operasi beberapa kali sampai tuntas. Tubuh mungilnya yang masih berusia 14 hari itu harus berjuang operasi di rumah sakit besar di Kota Makassar, yang jarak tempuhnya 160 Km dari tempat tinggalnya. Detik itu pulalah, perjuangan orang tuanya untuk mencukupi pengobatan Hazzima dimulai.

Ayahnya yang bekerja sebagai pengemudi ojek bekerja mati-matian untuk sang anak. Ibunya juga turut mencari biaya tambahan dengan menjual gorengan. Meminjam beras tetangga untuk makan juga sudah dilalui orang tuanya karena sudah kehabisan dana untuk pengobatan Hazzima serta menghidupi 5 anaknya yang lain. 

Operasi pasang besi setiap tahun harus dijalani Hazzima untuk menahan dan menyempurnakan organ bagian pinggulnya, serta untuk membentuk kelaminnya juga. Setiap habis operasi, Ia harus dijaga intens karena besi di pinggulnya tidak boleh goyang. Kadang kakinya diikat untuk meminimalisir pergerakan. Setiap tahun Ia harus menahan diri terbaring dan tak bergerak selama dua bulan hingga operasi pelepasan besinya.

Ayahnya terpaksa ngojek dengan meminjam motor saudara karena motor pribadi sudah dijual demi pengobatan Hazzima selama ini. Meski dampak kelainan ini membuat kelamin Hazzima tidak bisa sempurna, tapi orang tuanya ingin yang terbaik untuk sang anak.

“Kami berharap anak kami bisa layaknya anak perempuan lain yang normal agar mentalnya bisa terjaga dengan baik, karena dia sudah bisa membedakan dirinya dengan teman perempuan lainnya,” ungkap Usda Hakim.