9 Tahun Berjuang Jantung Bocor, Gian Harus Operasi Belah Dada

“Sudah 9 tahun lamanya anak saya berjuang hidup dengan kelainan jantung. Jika tidak dilakukan pengobatan, kebocoran jantungnya semakin parah dan akan mengancam nyawanya. Tapi saat ini anak saya sedang terputus berobat, karena saya terkendala biaya transportasi ke rumah sakit dan obatnya yang tidak ditanggung BPJS.” -Rita, Ibunda Gian-

Tiga hari setelah lahir, pihak bidan meminta anak saya, Muhammad Gian Ardani (9 thn), diperiksa lebih lanjut ke rumah sakit karena seluruh tubuhnya kuning. Penyinaran pun dilakukan pada anak saya, syukurlah warna tubuhnya menjadi normal. 

Tapi setelah itu ada yang janggal dengan pernapasan Gian hingga dokter melakukan rontgen. Ternyata jantungnya terlihat bengkak hingga harus melakukan echo jantung. Hal selanjutnya yang saya dengar rasanya membuat dunia saya runtuh, dokter mendiagnosa Gian jantung bocor.

Sejak itu anak saya harus rutin minum obat dan sudah melakukan kateterisasi jantung berkali-kali di Jakarta. Kondisi anak saya saat ini mudah lelah dan sering sesak nafas ketika bermain. Jika sakitnya kambuh, anak saya akan rewel dan susah makan.

Anak saya harus operasi besar belah dada di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Tapi saya saat ini terkendala biaya untuk melanjutkan pengobatan anak. Saya merupakan ibu rumah tangga dan suami merupakan buruh harian lepas dengan penghasilan tak menentu.

Tabungan saya sudah habis dan saya juga sudah menggadaikan motor untuk pengobatan anak selama ini. Saya harus sewa mobil tiap membawanya kontrol rutin di rumah sakit daerah, apalagi ketika harus kontrol ke Jakarta. Biaya pengobatan Gian sangat besar dan panjang.

Tapi apapun saya lakukan demi kesembuhan anak. Saya sangat ingin sekali melihat masa ketika perjuangan Gian akhirnya berbuah hasil, dia bisa sembuh dan tumbuh dewasa. Saya selalu membayangkan anak saya bisa menggapai cita-citanya kelak dengan kondisi sehat.

#TemanBaik, mari bantu lanjutkan perjuangan Gian untuk sembuh dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!